Radarjambi.co.id-Gelombang panas atau dikenal dengan heatwave adalah serangan cuaca ekstrem yang ditandai dengan peningkatan suhu udara dan berlangsung selama 5 hari berturut-turut atau lebih.
Pemantau iklim Uni Eropa melaporkan bahwa pada September lalu merupakan bulan September terpanas yang pernah tercatat sepanjang sejarah.
Dilansir dari Sciencealert, Selasa (10/10/2023), sebagian besar wilayah dunia dilanda cuaca hangat yang tidak sesuai musim.
Fenomena El Nino menjadikan tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam tiga bulan ke depan. Para ilmuwan memperkirakan dampak terburuk El Nino saat ini akan dirasakan pada akhir tahun 2023 dan hingga tahun depan.
Lautan telah menyerap 90 persen kelebihan panas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia sejak awal era industri.
Lautan yang lebih hangat menjadi kurang mampu menyerap karbon dioksida sehingga memperburuk lingkaran setan pemanasan global dan mengganggu ekosistem yang rapuh.
Cuaca panas ekstrem ini juga menyebabkan berbagai penyakit seperti badan menjadi lemas dan tidak nyaman. Adapun beberapa penyakit yang mungkin dialami pada cuaca panas ekstrem, seperti:
1. Sakit Kepala Sebelah (Migrain). Hal ini disebabkan karena tubuh terpapar sinar matahari yang terik, selain itu kondisi ini juga bisa terjadi jika tubuh terpapar polusi udara berlebihan.
2. Panas Dalam. Cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan tubuh mengalami panas berlebihan, dan Jika ditambah dengan asupan makanan yang kurang tepat, misalnya terlalu banyak makan gorengan atau pedas, maka bisa memicu masalah panas dalam.
3. Infeksi Saluran Pernapasan. Gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan rentan menyerang saat cuaca panas dan berdebu. Tentu saja hal ini terjadi apabila ketika beraktivitas di luar ruangan atau saat mengendarai kendaraan umum maupun sepeda motor tidak menggunakan masker.
Cuaca panas juga seringkali menyebabkan kebakaran hutan seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, dimana asap tebal yang ditimbulkannya apabila terhirup dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
4. Sakit Mata. Sakit mata juga merupakan salah satu penyakit saat cuaca panas yang perlu diperhatikan, terutama jika kotoran, debu, dan asap terpapar mata saat beraktivitas. Akibatnya mata mengelami berbagai gangguan seperti mata merah, gatal, atau panas.
5. Demam Tinggi. Saat badan terpapar panas terik suhu tubuh akan meningkat dan dapat menyebabkan demam tinggi. Apabila hal ini tidak ditangani bisa berbahaya dan merusak otak dan organ-organ vital di dalam tubuh kita.
6. Dehidrasi dan Heat Stroke. Serangan Heat Stroke, dehidrasi, dan iritasi kulit termasuk beberapa gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai saat panas. Keadaan ini dapat dikenali dengan kulit kering serta warna air kencing yang keruh, apabila air kencing berwarna kuning keruh kemungkinan sudah mengalami dehidrasi parah.
Selain dehidrasi, risiko Heat Stroke juga perlu diwaspadai, karena dapat memperparah riwayat penyakit yang diderita seseorang, dimana kejadian Heat Stroke diawali karena kelelahan akibat dehidrasi.
Mengingat dampak yang bisa ditimbulkan bagi tubuh kita, maka sangat penting untuk berhati-hati dan melindungi diri selama terjadi cuaca panas ekstrem. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga dan tidak tumbang akibat terpapar udara terlalu panas, antara lain sebagai berikut:
1. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dengan memperbanyak konsumsi air mineral atau air yang dimasak matang. Pada orang dewasa disarankan untuk meminum sedikitnya delapan gelas air per hari.
2. Konsumsi banyak buah dan sayuran seperti: semangka, stroberi, jeruk, mentimun, selada air, seledri, tomat, buah serta sayuran lainnya yang banyak mengandung air.
3. Hindari paparan sinar matahari secara langsung, dan ketika beraktivitas di luar ruangan pergunakan topi atau payung.
4. Gunakan pakaian yang nyaman dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat serta tidak menimbulkan keringat berlebihan.
5. Gunakan pelembap untuk menjaga hidrasi kulit dan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
6. Kurangi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan panas dalam tubuh seperti: kacang-kacangan, kentang, brokoli, bawang, cabe, lada hitam, jahe, dan makanan-makanan pedas lainnya.
7. Hindari minum minuman beralkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi akibat berkeringat dan buang air kecil yang berlebihan.
8. Hindari makan makanan yang berminyak seperti gorengan serta junk food karena saat cuaca panas lebih mudah terserang radang tenggorokan.
9. Bila diperlukan konsumsi suplemen atau multivitamin. (*)
Penulis : Arsya Revalina Puspitasari dan Syifa Kamiliya Putri, mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada