RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, InfoPublik- Mengawali tahun 2024, Pemerintah Kota Jambi kembali menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) bagi masyarakat. Kegiatan dalam rangkaian upaya kongkrit pengendalian inflasi Kota Jambi tersebut, berlangsung di Kawasan Tugu Keris Siginjai Taman Pedesterian Jomblo Kotabaru Jambi, Kamis pagi (22/2/2024).
GPM kali ini juga dirangkaikan dengan operasi pasar murah sembako bagi warga Kota Jambi, gelar pasar tani dan produk unggulan UMKM Kota Jambi. Harga komoditas yang dijual juga jauh dibawah harga pasar.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih. Turut hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kota Jambi A. Ridwan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono, Perum Bulog Jambi, BPS Kota Jambi, Kepala Bank Jambi Cabang Soetomo, dan perangkat daerah Pemkot Jambi.
"Kita sama-sama tahu bahwa dalam pemberitaan beberapa waktu ini, ada kenaikan-kenaikan harga yang mulai merangkak di beberapa daerah. Alhamdulillah untuk Kota Jambi ini tetap terjaga, masih dalam kondisi stabil dan hari ini GPM yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi ini, dengan tujuan supaya masyarakat terbantu daya belinya," sebut Sri mengawali sambutannya.
"Untuk menyikapi terkait dengan pengendalian inflasi ini, Pemerintah Kota Jambi tidak hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya normatif-reguler. Seperti GPM ini akan terus dilakukan secara berurutan di 11 Kecamatan dan langkah yang sama, teman-teman Dinas Perindustrian Perdagangan dengan Bulog juga melakukan pasar murah diberbagai titik. Itulah upaya Pemerintah Kota Jambi untuk menstabilkan harga konsumen di wilayah Kota Jambi," ungkapnya.
Selain itu, Sri juga ungkapkan pihaknya juga terus berupaya untuk mendorong warga masyarakat untuk mandiri secara pangan melalui kegiatan "Urban farming" yang dimulai dari rumah masing-masing.
Karena Kota Jambi ini punya keterbatasan lahan, urban farming, pertanian perkotaan tetap harus kita lakukan melalui pembagian benih-benih, untuk supaya setiap rumah itu juga punya hasil produksi pangan sendiri. Baik cabe maupun sayur-mayur. Begitu juga lahan-lahan tidur yang selama ini tidak dioptimalkan, diupayakan nanti akan menjadi tempat-tempat yang menghasilkan produk pangan yang bermanfaat bagi Kota Jambi," jelasnya.
Terkait antisipasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Sri jelaskan bahwa kebutuhan pangan masyarakat akan mengalami lonjakan, baik dari sisi permintaan maupun harga. Untuk itu, dirinya telah melakukan langkah antisipasi melalui kemitraan kerjasama dengan daerah-daerah produsen, untuk memasok kebutuhan beberapa komoditas yang sering bergejolak di Kota Jambi.
"Sudah ada kerjasama yang akan kita realisasikan, misalnya di wilayah Sleman dan Purworejo, penghasil cabe, itu kita akan minta untuk produksinya sebagian digunakan untuk Kota Jambi. Brebes ada bawang merah juga nanti kita minta untuk kita masukkan ke Kota Jambi," pungkas birokrat Kemendagri itu.
Kegiatan GPM ini sendiri akan berlangsung setiap bulannya di seluruh kecamatan dalam wilayah Kota Jambi.
"GPM akan kita laksanakan rutin setiap bulannya, diseluruh wilayah Kecamatan dalam Kota Jambi. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program kegiatan Pemerintah Kota Jambi dalam upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat. Juga merupakan upaya kongkrit dalam pengendalian Inflasi di Kota Jambi," ujar Evridal, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi.
Menurutnya, kegiatan GPM akan sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hariannya, dengan harga yang terjangkau.
"Ini penting supaya daya beli masyarakat terjaga, tidak turun, sehingga inflasi terkendali," pungkasnya.(*)