Radarjambi.co.id-Peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena setiap anak berasal dari lingkungan, pola asuh, dan terlahir serta memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Sedangkan pada proses pembelajaran seorang pendidik diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan peserta didik secara merata dan adil. Maka dari itu agar terpenuhinya kebutuhan peserta didik diperlukannya pembelajaran berdiferensiasi.Ada 4 teori yang mendasari perlunya penerapan pembelajaran berdiferensiasi.
Pertama berkaitan dengan lingkungan peserta didik yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
Kedua mengenai kecerdasan peserta didik tentunya berbeda antara satu dengan yang lain selain itu, setiap anak memiliki keunggulan masingmasing.
Ketiga tentang tingkat perkembangan aktual dan potensial, artinya setiap peseta didik satu dengan yang lain akan memiliki perbedaan kemampuan dalam menyelesaika tugas-tugas secara mandiri maupun perlu dibimbing.
Keempat yaitu mengenai gaya belajar peserta didik yang berbeda satu dengan yang lain, baik auditori, visual maupun kinestetik. Jadi pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang menyesuaikan dengan karakter peserta didik, baik dari gaya belajar, latar belakang peserta didik, tingkat kecerdasan dan penyelesaian tugas yang dihadapi siswa.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tomlinson (2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di suatu kelas guna memenuhi kebutuhan belajar individu tiap siswa.
Selanjutnya mengenai Pemetaan kebutuhan belajar siswa. Tomlinson (2001) dalam bukunya “How to Differentiate Teaching in Mixed Ability Classrooms” mengklasifikasikan kebutuhan peserta didik menjadi tiga :
1) Kesiapan belajar, yaitu kesiapan peserta didik untuk menerima informasi.
2) Minat adalah keadaan pikiran yang menghasilkan respons yang bertujuan terhadap situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memuaskan.
3) Profil belajar mengacu pada bagaimana peserta didik belajar.
Kelebihan pembelajaran diferensiasi yaitu memenuhi kebutuhan peserta didik, memaksimalkan kualitas pembelajaran, meningkatkan motivasi peserta didik, peserta didik lebih aktif terlibat dalam pembelajaran, dapat merealisasikan pelajaran dengan kehidupan, dapat mengasah kemampuan mengatur diri sendiri dan meningkatkan prestasi peserta didik.
Sedangkan tantangan pembelajaran diferensiasi yaitu memakan waktu persiapan yang lama, keterbatasan waktu dikelas, kurangnya bahan belajar, kurangnya pelatihan bagi pengajar.
Pembelajaran diferensiasi tidak hanya berfokus pada diferensias produk namun memperhatikan proses dan konten atau materi. Ada 4 aspek dalam pembelajaran diferensiasi yaitu konten/isi, proses dan produk serta lingkungan belajar (Wahyuningsari et al., 2022).
Konten/isi merupakan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Jadi pendidik dapat memetakan peserta didik yang akan mendapatkan konten atau materi yang sesuai dengan karakteristik setiap peserta didk tersebut.
Kemudian proses merupakan kegiatan pembelajaran atau langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik dapat memetakan peserta didik mana yang masih perlu dipandu untuk memahami materi dengan peseta didik yang secara mandiri dapat memahami materi sendiri.
Selanjutnya produk merupakan hasil belajar yang dikerjakan peserta didik. Pendidik dapat memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk mengerjakan produk sesua dengan apa yang diinginkan misalnya dapat berupa produk tulisan saja, mind mapping, video, silindia dll.
Yang terakhir yaitu lingkungan belajar merupakan kondisi kelas ketika pembelajaran. Guru dapat menciptakan suasana lingkungan belajar peserta didik dikelas tenang dengan penugasan individu dikelas maupun bisa menciptakan suasana diskusi.
Hal tersebut juga berkaitan dengan tata letak bangku peserta didik yang akan menciptakan suasana kelas yang bervariasi.
Beberapa tahun terakhir, pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan paradigma. Banyak sekolah yang mulai menerapkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan demikian, peserta didik dapat memperoleh pendidikan yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pendidikan yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan memahami kebutuhan belajar setiap peserta didk dan memberikan kesempatan bagi peserta didk untuk meningkatkan potensi dirinya, pendekatan ini dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.(*)
Penulis : Susnia Devi Fitrian Anggraeni, S.Pd.
Mahasiswa PPG Prajabatan Bidang Bahasa Indonesia
Universitas Ahmad Dahlan/ Gelombang 1 Tahun 2023
Penerapan Pratap Triloka sebagai Pusat Pengembangan Karakter
Teaching at the Right Level (TaRL) : Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
Relevansi Kurikulum Merdeka dengan Karakteristik Peserta Didik Masa Kini
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre