Kampus Guru kelas Dunia

Selasa, 28 Mei 2024 - 07:44:39


Haryadi, Hermanto dan Sudaryanto
Haryadi, Hermanto dan Sudaryanto /

Radarjambi.co.id-Tahun 2022 lalu, Times Higher Education (THE), lembaga pemeringkatan perguruan tinggi dunia, kembali merilis THE Asia Univerity Rangkings (AUR).

Ada 10 universitas di Indonesia yang masuk ke dalam rilisan THE AUR 2022.

Di antara 10 universitas itu, terdapat salah satu universitas yang dulunya berlatar belakang Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).

Dari fakta itu, diperoleh simpulan bahwa kampus guru mampu berdaya saing tinggi.

Terkait itu, salah satu kampus guru di Yogyakarta adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Disebut kampus guru, karena UAD berlatar belakang IKIP, atau tepatnya IKIP Muhammadiyah Yogyakarta.

Pergantian dari IKIP Muhammadiyah Yogyakarta menjadi UAD dilatarbelakangi oleh banyak faktor.

Salah satunya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian cepat sehingga perguruan tinggi (PT) harus meresponsnya dengan cepat pula.

Bidang Keguruan dan Pendidikan
Kendati pun sudah menyandang kata universitas dan bidang keilmuannya lebih luas, UAD tetap berkhidmat pada bidang keguruan dan pendidikan.

Salah satu fakultas di UAD adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kehadiran FKIP UAD tetap diapresiasi oleh masyarakat.

Sejumlah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA dan SMP/sederajat di DIY memiliki kerja sama yang baik dengan sejumlah program studi (prodi) di lingkungan FKIP UAD.

Dari kerja sama MGMP dan FKIP UAD itu, lahirlah beberapa pelatihan, lokakarya, seminar, hingga karya-karya berupa buku dan prosiding.

Hal ini sejalan dengan visi Kurikulum Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Di dalam Kurikulum Merdeka, para guru didorong untuk merdeka belajar, merdeka mengajar, dan merdeka berkarya.
Selain itu, para mahasiswa FKIP UAD juga terlibat aktif dalam program-program rintisan Kemendikbudristek.

Sebagai contoh, program Kampus Mengajar (KM). Di dalam KM Angkatan 2 Tahun 2021 lalu, sejumlah mahasiswa FKIP UAD berpartisipasi.

Program lainnya, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) Tahun 2021 lalu, beberapa mahasiswa FKIP UAD juga berpartisipasi. Inilah salah satu keunggulan dari mahasiswa FKIP UAD.

Setelah lulus dari UAD, mahasiswa FKIP UAD juga menjadi lulusan yang kompetitif di bidangnya.

Sekadar contoh, salah satu lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD, Mohammad Hafidz Arafat, bekerja sebagai reporter di TVRI Yogyakarta.

Dari prodi serupa, ada cerpenis Sule Subaweh yang menerbitkan buku kumpulan cerpen Bedak dalam Pasir. Dari prodi serupa juga, ada yang menjadi editor, dosen, guru, dan wiraswasta sukses.

Lulusan-lulusan yang kompetitif itu tentu lahir dari prodi yang kompetitif pula. Para dosen, termasuk Ketua Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi), tentu orang-orang terpilih, berjiwa kreatif, bersikap adaptif, dan mendukung para mahasiswanya.

Apabila ada mahasiswa bertalenta di bidang tulis-menulis, dosen mengajaknya menulis makalah.

Apabila ada mahasiswa bertalenta di bidang tarik suara, dosen mendorongnya ikut kompetisi.

Kembali ke hasil rilis THE AUR 2022, ada lima indikator kinerja penilaian. Yaitu,

(1) teaching (the learning environment), (2) research (volume, income, and reputation), (3) citations (research influence), (4) international outlook (staff, students, and research), dan (5) industry income (knowledge transfer).

Dari kelima itu, FKIP UAD dan kampus guru lainnya dapat memfokuskan diri pada 3-4 indikator.

Kelas Dunia

Misalnya, FKIP UAD dapat berfokus pada bidang pengajaran, penelitian, sitasi, dan pandangan internasional. Bidang pengajaran, para dosen dan mahasiswa akrab dengan e-learning dan online learning.

Bidang penelitian, para dosen didorong mencari hibah internasional dan membuat publikasi internasional.

Bidang sitasi, para dosen didorong membuat publikasi ilmiah yang dapat dirujuk dan bermanfaat di komunitas bidang keilmuannya di tingkat internasional.

Dengan berfokus ke 3-4 indikator di atas, mudah-mudahan FKIP UAD dan kampus guru lainnya dapat masuk ke dalam 10 besar THE AUR 2024 dan 2025 mendatang.

Penulis yakin, kolaborasi antara dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pengelola/pimpinan kampus guru dapat terus memperbaiki bidang pengajaran, penelitian, sitasi, pandangan internasional, dan pendapatan industri.

Semoga hal ini dapat menjadikan kampus guru kelas dunia.(*)

 

 

Penulis  : Prof. Dr. Haryadi, M.Pd., Guru Besar PBSI FKIP UAD
Hermanto, M.Hum., Dosen PBSI FKIP UAD; Humas FKIP UAD
Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI FKIP UAD; Divisi Humas ADOBSI 2024-2029