Setengah Abad Menjaga Adat

Minggu, 07 Juli 2024 - 12:46:19


LAM Jambi memperingati Hari Adat Melayu Jambi ke-50 tahun 2024, Minggu (7/7).
LAM Jambi memperingati Hari Adat Melayu Jambi ke-50 tahun 2024, Minggu (7/7). /

RADARJAMBI.CO.ID-Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, Minggu. (7/7) memperingati Hari Adat Melayu Jambi yang ke-50. Artinya kiprah LAM Jambi dalam menerapkan adat istiadat peninggalan nenek moyang terdahulu di Provinsi Jambi sudah setengah abad.

Saat puncak Hari Adat Melayu Jambi Tahun 2024 yang digelar di Abadi Convention Center (ACC) Kota Jambi itu, Gubernur Jambi Al Haris mengapresiasi peran tokoh-tokoh adat yang telah berkomitmen membesarkan Lembaga Adat Melayu Jambi sehingga semakin maju dan berkembang.

"50 tahun sudah perjalanan Lembaga Adat Melayu Jambi Provinsi Jambi dengan segala dinamika perkembangan nya. Oleh karena itu kita patut bersyukur bahwa kita terlahir di tengah-tengah negeri yang mempunyai adat istiadat yang mempunyai lembaga adat," ujar Haris.

Ia juga bersyukur Jambi memiliki tokoh-tokoh adat yang berkomitmen membesarkan Lembaga Adat Melayu Jambi hingga saat ini sehingga LAM Jambi semakin maju dan berkembang.

Haris kembali menjelaskan, dalam adat Melayu, agama Islam menjadi panutan dan boleh dikatakan hampir tidak ada dari masyarakat Melayu yang tidak menganut agama Islam, sehingga adat dan agama Islam merupakan jalinan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yang dititikberatkan pada agama. Dimana adat bersendikan syara dan syara bersendikan kitabullah, syarak mengato adat memakai.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat Melayu, adat tidak boleh bertentangan dengan agama.

"Karena pada hakikatnya, adat istiadat ini merupakan ketentuan yang mesti kita taati dan hargai dan menjadi suatu tata nilai yang tumbuh dan berkembang pada lapisan masyarakat yang mendiami suatu daerah tertentu," jelas Haris.

Ia juga berterima kasih kepada Forkopimda selaku pembina Lembaga Adat Melayu Jambi dan juga kepada bupati/wali kota yang menjadi pembina di daerah nya masing-masing.

"Kita berharap LAM dimasa mendatang terus berkiprah dan memberikan manfaat untuk anak negeri di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah yang kita cintai," kata Haris.

Sementara Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Jambi Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) menjelaskan, tugas LAM Jambi ini yaitu memelihara adat istiadat bekas pakai nenek moyang yang harus dilestarikan hingga saat ini.

"Kami tugasnya memelihara bekas pakai nenek moyang kita terdahulu dan sampai sekarang harus tetap kita lestarikan. Dengan perkembangan zaman saat ini yang semakin jauh dengan adat, kami masih menerapkan itu semua dan tentu didukung dengan pejabat pemerintah daerah," kata Hasan Basri Agus.(*)


Editor: Endang