Radarjambi.co.id-Jam-jam pembelajaran terakhir merupakan waktu rawan bagi siswa. Beberapa siswa terkadang sudah jenuh dalam belajar dan berakhir menyandarkan kepala di atas meja alias mengantuk.
Dibutuhkan inovasi pembelajaran yang tidak membosankan dan menarik antusias siswa. Guru perlu menemukan ide agar siswa kembali bersemangat termasuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Siswa terutama jenjang SMK yang terbiasa praktik akan mudah bosan jika proses belajar hanya terkait teori dan duduk manis mendengarkan penjelasan guru.
Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan permainan di sela-sela waktu. Ide permainan dapat dilakukan secara langsung maupun secara daring melalui smartphone, salah satunya yaitu crossword puzzle.
Crossword puzzle atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan teka teki silang. Permainan teka teki silang adalah proses mengisi ruang kosong berbentuk kotak dengan huruf-huruf yang akan membentuk sebuah kata.
Ruang kosong yang diisi didasarkan pada petunjuk yang diberikan. Petunjuk dibagi pada dua kategori, yaitu mendatar dan menurun. Sebenarnya, permainan teka teki silang bukanlah suatu hal yang baru. Akan tetapi, biasanya digunakan untuk pengetahuan umum, bukan diterapkan pada proses pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan dengan siswa secara berkelompok menyelesaikan teka teki silang sesuai dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Penggunaan media teka teki silang siswa merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan dari guru yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Menurut Arsyad tahun 2023 pada dalam artikel Penerapan Media Pembelajaran Teka-teki Silang untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Sumbe Kelas V SD Inpres Sanrangan Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa menyebutkan bahwa media teka teki silang memiliki kelebihan, yaitu siswa menjadi lebih kreatif, meningkatkan keaktifan siswa, suasana kelas menjadi kondusif, dan mengurangi kejenuhan.
Kemampuan siswa untuk menghubungkan jawaban pertanyaan satu dengan yang lain dapat meningkatkan daya ingat terhadap suatu materi.
Tidak hanya itu, melalui permainan teka teki silang juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan suatu tantangan serta melatih ketelitian dan kerja sama antarkelompok.
Sementara itu, Wahyuni tahun 2017 dalam artikel Meningkatkan Minat Baca Melalui Permainan Teka Teki Silang dan ‘Balsem Plang’ menjelaskan bahwa permainan teka teki silang pada proses pembelajaran pun memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.
Selain itu, pada teka teki silang hanya belajar kata-kata singkat dan tidak mampu menjelaskan serta menjabarkan materi secara rinci.
Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan media teka teki silang.
Siswa dalam kelompok mengerjakan teka teki silang yang berisi pertanyaan berdasarkan materi. Siswa dapat mencari jawaban melalui diskusi dan membaca sumber informasi baik buku maupun internet.
Tidak hanya ketepatan dalam menjawab, tetapi juga kecepatan dalam menyelesaikan teka teki menjadi poin penting. Penerapan permainan teka teki silang pada sela waktu pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih bersemangat untuk mempelajari materi pelajaran dan termotivasi untuk aktif dalam aktivitas belajar di kelas.
Perkembangan teknologi telah membantu dan mendukung guru untuk mengkolaborasikan materi pembelajaran dengan permainan yang edukatif.
Semoga guru-guru hebat di luar sana dapat terus mengembangkan inovasi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Harapannya akan tercipta kelas dengan siswa yang tidak hanya paham akan materi pelajaran, tetapi juga terlibat aktif, semangat, dan memiliki motivasi tinggi dalam belajar.(*)
Penulis: Mayzun Nafa Sari Agitya, S.Pd. (Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan)
Perubahan Perilaku Pemilih: Antara Pragmatisme dan Kesadaran Politik
Antusias dan Semarak Kreativitas Sambut Generasi Baru yang Cerdas
Inovasi Gelar Sosialisasi, Ajak dan Edukasi Siswa-Siswi Bebas Korupsi
Pj Bupati Tebo Sebut Tarkam Peluang Bagi Pemain Daerah Untuk Berprestasi