Radarjambi.co.id-Kampung wisata Purbayan yang terletak di Kotagede, Yogyakarta menjadi destinasi wisata yang mulai berkembang dan menjadi daya tarik wisatawan Indonesia maupun mancanegara.
Pasalnya, Kampung wisata Purbayan memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh kampung wisata lain.
Kampung wisata Purbayan terkenal sebagai kampung wisata yang memiliki petilasan sejarah kejayaan Mataram Islam pada abad ke-16.
Manifestasi kerajaan Mataram Islam tercermin pada petilasan, tradisi, kesenian, kerajinan, dan juga kuliner.
Terletak di kawasan yang strategis dengan kekayaan budaya, alam, dan kearifan lokal membuat Kampung wisata Purbayan memiliki potensi yang besar untuk menjadi salah satu ikon wisata unggulan.
Dalam hal ini, perlu adanya pengelolaan yang baik agar potensi tersebut dapat dioptimalkan dengan baik. Salah satunya adalah dengan pelatihan tour guide yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) HMPS PBSI telah menyelenggarakan pelatihan tour guide bahasa Inggris yang melibatkan pengelola kampung wisata, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan juga karang taruna.
Pelatihan ini menjadi wadah untuk memajukan kampung wisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pelatihan tour guide bahasa Inggris bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat setempat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.
Pengelola kampung wisata perlu memahami berbagai aspek mengenai sejarah, budaya, dan potensi lokal kampung wisata Purbayan sehingga saat dengan itu dapat menyampaikan informasi secara akurat dan menarik.
Hal itu akan membuat wisatawan merasa puas dan memperkuat citra kampung wisata Purbayan sebagai destinasi yang berkelas.
Adapun bagi pelaku UMKM, pelatihan ini bermanfaat bagi mereka ketika ada wisatawan asing yang membeli produk mereka sehingga dapat berkomunikasi langsung menggunakan bahasa Inggris sehinga hal itu dapat memudahkan akad jual beli.
Tidak hanya itu, karang taruna yang terlibat dalam pelatihan ini juga menjadi bekal bagi mereka untuk regenerasi kepengurusan pengelola kampung wisata.
Dalam dunia pariwisata yang semakin kompetitif, citra dan daya saing menajdi faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu destinasi wisata.
Pelatihan tour guide menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas di antara pengelola kampung wisata dengan pelaku UMKM dan juga karang taruna untuk bekerja sama.
Kerja sama ini sangat penting untuk menciptakan sinergi yang kuat dalam pengelolaan kampung wisata sehingga setiap elemen masyarakat dapat berkontribusi secara maksimal. (*)
Penulis : Mawar Ledya Serli, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UAD.
Padlet sebagai Alat Pembelajaran Kolaboratif yang Menyenangkan
Perubahan Perilaku Pemilih: Antara Pragmatisme dan Kesadaran Politik
Jelang 27 November, Bawaslu Bangun Kolaborasi dengan Tokoh Lintas Agama