Radarjambi.co.id-Ormawa, singkatan dari "Organisasi Mahasiswa," yang dibentuk oleh mahasiswa di perguruan tinggi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan, menyampaikan aspirasi, serta mengembangkan keterampilan dan kepemimpinan anggotanya.
Peran Ormawa dalam kehidupan kampus sangat penting karena membantu mahasiswa untuk lebih terlibat dalam aktivitas kampus, memperluas jaringan sosial, serta meningkatkan keterampilan di luar aspek akademik.
Selain itu, Ormawa juga berkontribusi besar terhadap pencapaian prestasi mahasiswa, baik di bidang akademis maupun non-akademis, termasuk melalui partisipasi dalam program Merdeka Belajar.
Dahulu, perguruan tinggi berfungsi sebagai tempat untuk interaksi langsung antara mahasiswa dan dosen dalam proses belajar. Konsep pembelajaran yang diterapkan seringkali menempatkan dosen sebagai sumber informasi utama. Hal ini cenderung membuat mahasiswa kurang mandiri dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi.
Selama ini, perguruan tinggi umumnya menerapkan sistem pembelajaran berbasis SKS yang sebagian besar mengharuskan kegiatan belajar dilakukan di dalam kelas.
Hal ini mengindikasikan kurangnya kebebasan belajar yang dimiliki mahasiswa dalam proses pembelajaran mereka. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud) memperkenalkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, atau disingkat MBKM.
Universitas Sebelas Maret merupakan salah satu universitas yang mendukung program MBKM. Untuk meningkatkan prestasi, Ormawa mengundang pakar ahli Iis Suwartini, M.Pd., selaku pembina kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan Ormawa bertujuan untuk meningkatkan prestasi kususnya pada program MBKM.
Kampus Merdeka merupakan sebuah konsep baru yang memberikan kebebasan belajar lebih besar kepada mahasiswa di perguruan tinggi. Konsep ini merupakan pengembangan dari ide Merdeka Belajar yang telah ada sebelumnya.
Ormawa atau Organisasi Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam berbagai program yang ditawarkan dalam Kampus Merdeka diantaranya Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang Bersertifikat, Indonesian International Student Mobility (IISMA), Studi Independen Bersertifikat, Proyek Kemanusiaan, Riset Atau Penelitian, Pembangunan Desa (KKN Tematik), Program Kampus Mengajar, dan Program Kewirausahaan.
Pertama, Program Pertukaran Mahasiswa merdeka bertujuan memberikan mahasiswa kesempatan untuk mempelajari keragaman budaya nusantara dan memperluas jaringan akademik di antara mahasiswa. Program ini berfungsi sebagai wadah untuk pembelajaran lintas kampus.
Kedua, Program Magang Bersertifikat dapat diikuti selama 1-3 semester, mirip dengan program sebelumnya. Dalam program ini, mahasiswa berkesempatan untuk belajar secara langsung di lokasi kerja mitra, yang memungkinkan mereka memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan industri terkait. Program ini memberikan pengetahuan yang relevan yang dapat diterapkan di dunia kerja di masa depan.
Ketiga, Indonesian International Student Mobility (IISMA) adalah program yang menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar negeri. Mahasiswa yang berhasil lolos seleksi dapat mengikuti perkuliahan selama satu semester di universitas yang telah ditentukan.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas wawasan serta keterampilan mahasiswa, baik dalam bidang yang diminati maupun dalam pemahaman lintas budaya.
Keempat, Studi Independen Bersertifikat sangat sesuai untuk mahasiswa yang memiliki gagasan inovatif dan minat dalam melakukan penelitian. Program ini berlangsung selama 1-2 semester, yang menarik, pilihan studi dalam program ini tidak harus sejalan dengan bidang atau jurusan yang sedang ditempuh.
Mahasiswa dapat mengeksplorasi disiplin ilmu lain selama memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Kelima, Proyek Kemanusiaan melibatkan mahasiswa dalam upaya penanganan bencana. Melalui proyek ini, mahasiswa diharapkan dapat mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, meningkatkan kepekaan sosial, serta memberikan solusi berdasarkan keahlian mereka.
Keenam, Riset Atau Penelitian sangat sesuai bagi mahasiswa yang tertarik menjadi peneliti. Melalui program ini, mahasiswa dapat belajar di laboratorium pusat riset. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa, serta memperbaiki ekosistem dan mutu riset di Indonesia.
Ketujuh, Program Membangun Desa (KKN Tematik) memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk tinggal di tengah masyarakat di luar lingkungan kampus.
Bersama dengan warga setempat, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi potensi desa dan memberikan solusi yang mampu mengembangkan potensi tersebut. KKN ini juga bertujuan untuk mengasah ilmu, soft skill, dan kepemimpinan mahasiswa yang terlibat.
Kedelapan, Program Kampus Mengajar memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih keterampilan mengajar sekaligus mengembangkan diri.Dalam program ini, mahasiswa akan berperan sebagai mitra guru dalam mengajar literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi di tingkat SD dan SMP. Program ini berlangsung selama satu semester.
Kesembilan, Program Wirausaha melatih mahasiswa dalam kegiatan pengembangan kompetensi kewirausahaan, menyusun proposal bisnis, serta menjalankan usaha di bawah bimbingan dosen atau mentor kewirausahaan. Program ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mendukung percepatan transformasi ekonomi digital.
MBKM menawarkan berbagai mata kuliah yang fleksibel, termasuk mata kuliah lintas disiplin dan yang mendukung pengembangan keterampilan nonakademik. Selain itu, program ini menawarkan hibah dana, sertifikat, serta konversi SKS untuk satu semester, menjadikannya daya tarik tersendiri.
Meskipun demikian, MBKM tidak menggantikan peran Ormawa, melainkan menjadi pelengkap yang memperluas pilihan mahasiswa dalam mengembangkan diri.
Organisasi Mahasiswa tetap menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan pemecahan masalah yang tidak sepenuhnya bisa diajarkan secara formal.
Masa depan pendidikan tinggi di Indonesia akan sangat ditentukan oleh cara perguruan tinggi dan mahasiswa menanggapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh MBKM.
Kolaborasi yang efektif antara MBKM dengan Organisasi Mahasiswa bisa menjadi faktor kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan kompetitif. Tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global.(*)
Penulis: Anis Surya Trisanti, M.Pd.
Berpikir Kritis Sebagai Persiapan Menghadapi Potensi Gempa Bumi Megathrust
Mahasiswa UAD Adakan Pelatihan Pembuatan Manisan Nata de Aloe Vera
Tinjau Tembok Roboh, Pj Wali Kota : “Segera Ditangani Karena Akses Jalan Masyarakat”