Peringati Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-79, Sekda A Ridwan Bacakan Amanat Menteri Agama

Sabtu, 04 Januari 2025 - 00:02:22


/
RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sekretaris Daerah A Ridwan memimpin upacara Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia ke-79 Tahun 2025 tingkat kota Jambi diselenggarakan dilapangan MTsN2 Kota Jambi, pada Jumat pagi (03/01/2025). 
 
Pada upacara peringatan HAB Kementerian Agama Ke-79 tingkat kota Jambi itu, turut dihadiri, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Jambi Abd Rahman, Kabag Kesra Kamal Firdaus, Camat Jambi Selatan Alfin Jalil, Kepala Baznas kota Jambi Syamsir Naim, Lurah Thehok, perwakilan MUI, perwakilan unsur Ormas Islam Kota Jambi serta para peserta Upacara HAB Ke-79 Kementerian Agama. 
 
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Peringatan Hari Amal Bakti ke-79 Kementerian Agama RI Tahun 2025, tema atau tagline HAB ke-79 
 
Dengan mengusung tema "Umat Rukun Menuju Indonesia Emas", peringatan HAB Kementerian Agama itu diharapan mampu memperkuat semangat kebersamaan, pengabdian, dan motivasi bagi seluruh jajaran Kementerian Agama untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa. Selain itu, HAB Kementerian Agama itu juga diharapkan menjadi momentum untuk menghargai dan mensyukuri segala pencapaian yang telah diraih oleh Kementerian Agama.
 
Pada upacara HAB Kementerian Agama itu, Sekda Kota Jambi A Ridwan membacakan amanat tertulis Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. K. H. Nasaruddin Umar, M. A. 
 
Kata Sekda, semangat memperingati HAB Kementerian Agama tahun 2025 tidak dapat dipisahkan dari komitmen  Kementerian Agama dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Presiden. 
 
"Yaitu, memperkokoh Ideologi Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM), hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur," tutur Sekda membacakan sambutan Menteri Agama.
 
"Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda antiagama. Meski demikian, Negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia selama berabad-abad juga dikenal religius. Peran negara dalam menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antarumat beragama adalah tugas penting yang dijalankan Kementerian Agama," lanjut Sekda. 
 
Menteri Agama RI itu juga menuturkan, keberhasilan Kementerian Agama apabila umat semakin dekat  dengan ajaran agamanya, jika sebaliknya, umat jauh dari nilai dan moral agama, itu merupakan tugas Kementerian Agama belum berhasil. 
 
"Tantangan ini perlu disadari dan dijawab oleh segenap jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia. Sesuai dengan tema yang diambil,  mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Sebaliknya, Indonesia emas akan sulit diwujudkan sekiranya umat tidak rukun dan tidak harmonis," tambah Sekda membacakan amanat Menag tersebut. 
 
"Dunia yang saat ini sedang dihadapkan pada tantangan global berupa kerusakan alam yang berakibat pada perubahan iklim dan bencana ekologis serta melahirkan kemiskinan. Hal ini harus direspon secara serius, termasuk oleh para agamawan. Sebagai negara dengan masyarakat yang religius, suara pemimpin dan tokoh agama sangat dinantikan. Oleh karena itu, Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden," lanjutnya. 
 
Lebih lanjut, Menteri Agama RI juga menyebut, geopolitik krisis global yang berkepanjangan merupakan  tantangan Kementerian Agama untuk terus merawat dan meningkatkan toleransi.
 
"Selain tugas bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, tugas Kementerian Agama juga untuk peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan yang merupakan tumpuan masa depan. Karena pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan adalah cita-cita Kementerian Agama dari masa ke masa kepada semua lapisan masyarakat," sebutnya. 
 
Pada HAB Ke-79, Menteri Agama RI juga berpesan, kepada seluruh unsur pimpinan dan pegawai Kementerian Agama agar menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
 
"Para pimpinan di Kementerian Agama harus tampil terdepan dalam komitmen kejujuran dan keteladanan. Untuk itu mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah. Selain itu kita juga patut syukuri atas semua penghargaan yang diterima selama tahun 2024, salah satunya, atas Penghargaan Penyelenggara Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan dan Pelayanan Publik Inklusif Terbaik 2024 dari Kementerian PAN dan RB kepada lima Kantor Kemenag Kabupaten binaan Kementerian Agama. Instansi kita juga semakin terbuka, ditandai dengan Penghargaan Komisi Informasi Publik pada Kementerian Agama sebagai Badan Publik Informatif," pesannya. 
 
"Saya mengucapkan selamat kepada para penerima  penghargaan, semoga dengan raihan tersebut dapat  semakin meningkatkan kinerja dan menambah kebanggaan sebagai korps Kementerian Agama. Lebih lanjut, saya juga sampaikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh mitra Kementerian Agama yakni DPR-RI dan DPD-RI dan Kementerian/Lembaga Kemenag Kabupaten binaan Kementerian Agama," pungkas Sekda mengakhiri amanat Menteri Agama RI itu.
 
Sementara itu, usai memimpin Upacara HAB tingkat Kota Jambi, kepada sejumlah awak media, Sekda A Ridwan mengapresiasi kolaborasi antara Pemerintah kota Jambi bersama Kantor Kementerian Agama Kota Jambi. 
 
"Selama ini dari tahun ke tahun Kolaborasi telah berjalan dengan baik, yang dampaknya banyak penghargaan yang diraih oleh Pemkot Jambi tidak terlepas dari sinergi bersama Kantor Kementerian Agama Kota Jambi. Salah satunya adalah keberhasilan menjadi juara umum MTQ tingkat Provinsi Jambi selama 3 kali berturut-turut, sehingga membawa pulang Piala tetap untuk kota Jambi," ucap Sekda. 
 
Sekda A Ridwan juga mengatakan, saat ini merupakan tugas bersama adalah menjaga kondusifitas ditengah masyarakat yang sering terjadi gesekan-gesekan antar kelompok, organisasi dan etnis. "Hal itu merupakan catatan dan perlu penanganan serius, tidak hanya bagi Pemerintah, melainkan tugas bersama-sama stakeholder dan setiap lapisan masyarakat," kata Sekda. 
 
Dengan kembali maraknya kasus geng motor di Kota Jambi, Sekda juga mengingatkan, kepada para siswa-siswi peserta upacara agar tidak terpengaruh dan mencoba ikut-ikutan ke hal-hal yang dampaknya ke arah negatif. 
 
"Ini adalah tugas kita bersama, termasuk lintas agama bersama Kementerian Agama. Kepada tenaga pendidik juga saya berpesan untuk terus memantau anak-anak didiknya, pastikan mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri yang dampaknya bagi orang lain," singkat Sekda. 
 
Dalam rangkaian Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke- 79 tingkat kota Jambi itu, juga turut dilakukan Penyematan Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya kepada 59 pegawai dilingkungan Kanwil Kementerian Agama kota Jambi oleh Sekda A Ridwan didampingi Kakan Kemenag Kota Jambi Abd Rahman.(*ria/akd)