Radarjambi.co.id-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggulirkan program Diktisaintek Berdampak. Program itu sebagai pengganti dari program Kampus Merdeka.
Melalui program Diktisaintek Berdampak, pemerintah ingin agar dunia pendidikan tinggi (PT), sains, dan teknologi kita berdampak luas terhadap masyarakat dan negara. Terkait itu, apa dan bagaimana strategi PT kita, terutama LPTK, mengawal program Diktisaintek Berdampak?
Di Indonesia, PT terbagi atas dua bidang ilmu, yaitu kependidikan dan nonkependidikan. PT bidang kependidikan direpresentasikan pada lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK), antara lain, sejumlah kampus Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang berubah menjadi universitas. Sementara itu, PT bidang nonkependidikan direpresentasikan pada lembaga non-LPTK, antara lain, universitas berbasis multidisiplin/transdisiplin ilmu.
Tridarma PT
Khusus LPTK, program Diktisaintek Berdampak dapat diselaraskan dengan Tridarma PT, yaitu bidang pengajaran, penelitian/publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Pertama, strategi bidang pengajaran. LPTK memiliki mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) I dan II.
Lewat PLP I dan II itu, LPTK mendorong para mahasiswa S-1 kependidikan untuk berdampak nyata terhadap pihak sekolah/madrasah tempat pelaksanaan PLP I dan II.
Selanjutnya, dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru, mahasiswa melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I dan II. Para mahasiswa praktik mengajar siswa, melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK)/Lesson Study, dan menginovasi media pembelajaran, kelak berdampak nyata terhadap pembelajaran di kelas. Misalnya, antusias siswa meningkat saat belajar dengan media pembelajaran karya mahasiswa PPG.
Kedua, strategi bidang penelitian/publikasi. Para dosen LPTK mengerjakan penelitian dalam lingkup sekolah/madrasah. Topik penelitian seputar kajian kurikulum, inovasi pembelajaran, asesmen pembelajaran, sampai manajemen kepemimpinan sekolah/madrasah. Hasil dari penelitian tadi berwujud publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah terbit di jurnal terindeks SINTA atau jurnal internasional bereputasi (JIB). Kelak, dampak penelitian juga besar bagi sekolah/madrasah.
Selain publikasi ilmiah, ada juga publikasi nonilmiah. Berita kegiatan penelitian dosen LPTK bersama guru terbit di media massa. Kelak, pembaca media massa akan mengerti bahwa penelitian tadi berdampak terhadap sekolah/madrasah.
Dengan begitu, diharapkan kualitas pembelajaran di sekolah/madrasah terkait juga mengalami peningkatan. Dari sini, diharapkan pula bahwa kualitas lulusan sekolah/madrasah juga mengalami peningkatan.
Ketiga, strategi bidang pengabdian kepada masyarakat. Para mahasiswa dan dosen LPTK dapat menjalankan darma pengabdian kepada masyarakat. Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN), para mahasiswa LPTK dapat membantu masyarakat dalam menggali potensi kewirausahaan, mengatasi masalah lingkungan, dll. Sebagai contoh, UAD dan Pemkab Bantul berhasil dalam melaksanakan KKN demi mengatasi masalah sampah organik dan anorganik.
Melalui program PKM, para dosen LPTK dapat membantu guru di sekolah/madrasah dalam berinovasi Artificial Intelligence (AI), pembelajaran berdiferensiasi, keterampilan abad 21, asesmen autentik, dsb.
Para dosen LPTK berikhtiar agar para guru dapat bekerja secara profesional. Paling tidak, para guru dapat memenuhi aspek pedagogik, kompetensi, kepribadian, dan sosial. Berkat keempat aspek itu, kelak guru menjadi profesi masa depan yang gemilang.
Bersinergi
Para dosen, mahasiswa, dan pegawai LPTK bersinergi dalam darma pengajaran, penelitian/publikasi, dan PKM demi berdampak nyata terhadap masyarakat dan negara. Terkait itu, program Diktisaintek Berdampak menjadi langkah pertama bagi pemerintah dalam mendorong PT kita, termasuk LPTK, untuk bergerak proaktif. Proaktif pihak LPTK dalam pelaksanaan program Diktisaintek Berdampak perlu terukur, adaptif, dan inovatif.
Akhirnya, program Diktisaintek Berdampak, termasuk LPTK Berdampak, dapat terlaksana dengan baik. Kita berharap, sekali lagi, dunia PT, sains, dan teknologi kita berdampak luas terhadap masyarakat dan negara.
Khusus LPTK, kita menaruh harapan besar terhadap perbaikan kualitas guru. Apa pasal? Kualitas guru berdampak nyata terhadap kualitas pendidikan, dan kualitas pendidikan berdampak nyata terhadap kualitas bangsa-negara ini. Mari kita renungkan hal ini!.(*)
Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI dan PPG Calon Guru FKIP UAD; Majelis Tablig, Pustaka, dan Informasi PRM Nogotirto; Divisi Humas Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (Adobsi)
Saat Wartawan Disangka LSM: Menjaga Ruang Publik Tetap Sehat
Diskriminasi Usia Di Pasar Kerja: Sebuah Ironi yang Merugikan
Perkuat Literasi dan Berpikir Kritis, Bukan Sekadar Kejar AI
Dampak Tambang Nikel di Raja Ampat: Antara Pembangunan dan Pelestarian