RADARJAMBI.CO.ID, SAROLANGUN- Kerusakan jalan arah ke desa Spintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun yang dikeluhkan warga, akhirnya mulai diperbaiki. Pengerasan terpaksa kembali dilakukan, mulai dari KM 16 hingga KM 25.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sarolangun, Arif Ampera ditemui, Rabu (6/4). “Jalan Spintun yang mengalami kerusakan kini sedang perbaiki,†kata Arif.
Arif menyebutan, ada 9 titik dari mulai KM 16 sampai KM 25 yang dilakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan karena di sembilan titik tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Kita perbaiki mulai dari KM 16 sampai KM 25. Dibeberapa titik kita kita lakukan pengerasan kembali,†ujarnya.
Dijelaskannya, proyek pekerjaan tersebut dilakukan oleh PU Provinsi. Karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi yang terdapat di Kecamatan Sarolangun.
“Ya itu jalan provinsi. Diperbaiki karena setelah dilakukan pengerasan pada 2015 jalan tersebut kembali rusak,†sebutnya.
Dia menuturkan, cepat rusaknya jalan Spintun yang baru dilakukan pengerasan itu, disebabkan beberapa faktor. Yakni jalan dilewati oleh truk bertonase besar dan faktor alam.
“Wajarlah cepat rusak truk perusahaan juga lewat sana dengan kapasitas hingga 20 ton. Seyogyanya jalan yang baru dilakukan pengerasan, kapasitas truk yang bisa melintas itu paling berat 8 ton,†jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan ton sawit warga membusuk di lokasi kebun. Hal itu dikarenakan warga tak bisa mengangkut hasil sawit, karena ruas jalan Spintun Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun mengalami kerusakan parah.
Menurut anggota DPRD Sarolangun asal dapil Pauh, Marzuki, mengatakan jalan Pauh bagian dalam tersebut baru dilakukan pengerasan pada 2015 lalu. Namun memasuki awal 2016 jalan kembali hancur, batu-batu sudah tidak terlihat lagi.
“Kerusakan yang paling parah terjadi mulai dari KM 14 hingga KM 18,†ungkap tokoh Masyarakat Pauh, Marzuki.
Dia mengatakan, jalan tersebut merupakan akses bagi warga 5 desa. Dengan rusaknya jalan tersebut, warga yang pada umumnya merupakan petani kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian mereka keluar untuk dijual.
“Di sana warga pada umumnya berkebun sawit. Sekarang mereka tidak bisa membawa sawit mereka keluar. Ada ratusan ton sawit warga, kini terbiar busuk akibat tidak bisa diangkut keluar,â€tandasnya.
Reporter: Charles Rangkuti
Editor: Gustav
Selain Kerinci, TAPD Batanghari juga Bertandang ke Sarolangun
Ferry Satria Dari Cawawako, Malah Turun Jadi Saksi Pleno PPK