RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Meski terbilang kota kecil, PT PLN (Persero) Area Jambi mengaku sulit, mewujudkan Kota Jambi bebas dari semrawutnya kabel listrik yang berseliweran dari tiang ke tiang.
Pemandangan yang sangat menganggu keindahan/estetika tersebut, menurut, Joni, Manager PT PLN Area Jambi, sulit terwujud. Karena investasi sistem kabel bawah tanah (underground) terbilang mahal.
Bahkan, katanya, jika dibandingkan dengan sistem Sambungan Udara Tegangan Tinggi (SUTT) saat ini, harga kabel dan biaya pemasangan kabel underground empat kali lebih mahal.
“Satu kilometer dengan model saat ini (SUTT), kita butuh investasi seharga RP 250 juta. Sementara untuk kabel underground satu kilometernya membutuhkan Rp 600 juta. Ditambah dengan biaya pasang dan penggalian, bisa mencapai Rp 900 juta,†kata Joni.
Dengan sistem SUTT saat ini, pihak PLN, kata Joni, setiap harinya mengirim regu untuk melakukan patroli pemangkasan dan pengawasan pohon yang ada, agar jangan sampai mengganggu kabel-kabel listrik yang ada.
“Kita juga jengkel, karena pohon-pohon ini ganggu distribusi listrik kita. Kalau menganggu, pohon ini kita pangkas atau kita tebang. Sebab, jika kabel tersentuh sedikit saja dengan kabel kita, maka akan menimbulkan gangguan yang berakibat ke pemadaman listrik. Kami tidak mau listrik padam, tapi untuk menggunakan kabel underground itu sangat sulit," katanya.
Saat ini, pihak PLN, katanya, mengkaji untuk menggunakan kabel bungkus yang terpasang di tiang listrik. Pihaknya telah mengajukan dan mendapat jatah 10 Kilometer. Kabel bungkus ini memiliki tegangan menengah.
"Masih cukup mahal, makanya dilaksanakan secara bertahap. Kabel ini jika terkena pohon, tidak akan menyebabkan gangguan. Begitu juga jika tersentuh, tidak akan terasa. Karena jumlahnya yang sangat terbatas, maka pemasangan kabel bungkus ini dilaksanakan di lokasi-lokasi tertentu di Kota Jambi,†ungkapnya.
"Kami koordinasikan dengan Dinas Pertamanan, lokasi mana yang saat ini ada penghijauan, dan ada jaringan listrik. Disana akan dipasang," pungkasnya.
Untuk harga, kabel berbungkus ini tidak semahal kabel underground. Untuk harga kabel hingga pemasangan, per kilometernya membutuhkan Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.
Reporter: Kaspul Anwar
Editor: Gustav
SKPD Sarolangun Ditekan untuk Prioritaskan Pembangunan Ekonomi
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre