RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI - Wilayah Jambi Kota Seberang, Kota Jambi, sudah lama terkenal sebagai salah satu pusat pendidikan dan perkembangan Islam di Kota Jambi.
Hal itu ditandai dengan banyaknya pondok pesantren (ponpes), madrasah, dan masjid tua di daerah itu. Berbagai perguruan Islam di disana juga sudah banyak menghasilkan ulama. Banyaknya ponpes dan madrasah di Jambi Kota Seberang membuat daerah tersebut juga dikenal sebagai Kota Santri di Jambi.
“Dengan adanya kearifan lokal inilah kita mengajak tamu-tamu dari luar daerah yang mengikuti kegiatan Apeksi kita bawa ke sini dalam agenda city tour,†kata Walikota Jambi Syarif Fasha, Jumat (29/7/2016).
Walikota Jambi Syarif Fasha mengatakan bahwa di Jambi Kota Seberang ini memiliki keunikan sendiri dengan banyaknya bangunan rumah panggung yang juga menyimpan cukup banyak sejarah Islam. Daerah yang dipisahkan Sungai Batanghari dari wilayah Kota Jambi tersebut memiliki bangunan-bangunan masjid tua yang terbuat dari kayu asli Jambi, yakni kayu bulian. Disini juga menjadi salah satu pusat pengembangan seni Islam dan batik Jambi.
“Banyak pula pengrajin batik disini, yang langsung bisa disaksikan cara pembuatannya,†katanya.
Nantinya, kawasan ini juga akan ditata kembali yang tetap mempertahankan keunikan dan kearifan lokal di sana. Menurutnya, tahun ini kawasan ini akan mulai ada pelebaran jalan dan pembuatan taman-taman.
“Tetap kita pertahankan nilai-nilai tradisionalnya nanti,†ujarnya.
Para tamu Apeksi juga diajak melihat Monumen Gentala Arasy. Monumen berbentuk tugu yang dilengkapi dengan jam besar seperti jam gadang di Padang, Sumatera Barat, tersebut persis berada di tepi Sungai Batanghari, Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, bersebarangan dengan rumah dinas gubernur Jambi di Kecamatan Pasar, Kota Jambi.
Monumen yang tampak indah dari Kota Jambi itu dilengkapi dengan museum sejarah Islam itu mampu membuat takjub para tamu yang datang. Museum mini di Gentala Arasy menyimpan ratusan koleksi.
Diantaranya terdiri dari naskah-naskah dan kitab-kitab kuno Islam. Kemudian ada benda – benda bersejarah khas Islam, seperti pakaian, jubah, tasbih, serban, sabuk, sal, rompi, mangkuk, piring, gelas, keris, stempel, uang logam kuno, dan sebagainya.
Setelah itu, para tamu Apeksi ini juga diajak makan siang bersama di rumah panggung dengan menu makanan tradisional khas Jambi Kota Seberang seperti pindang patin, pempek, dan lain sebagainya.
“Sengaja kita ajak mereka ini untuk menikmati hidangan makan siang di rumah panggung di tepi Sungai Batanghari dengan menu khas Jambi,†katanya.
Dikatakan Fasha, selain menjadi kawasan wisata religi, nantinya Jambi Kota Seberang ini juga akan dilengkapi dengan berbagai tempat yang menjual oleh-oleh maupun kerjaninan khas Kota Jambi.(advertorial)
Munas Apeksi 2016 Bergiat Ekonomi Kota Jambi, Pedagang Raup Keuntungan
Wali Kota Tanam Pohon, Para Isteri Dengarkan Motivator Mario Teguh
Munas APEKSI V, Ekonomi Masyarakat Jambi Pun Ikut Terdongkrak
Munas APKESI di Kota Jambi, Dihadiri 90 Delegasi Kota se Indonesia
Munas Apeksi di Kota Jambi, Dihadiri 90 Delegasi Kota Se-Indonesia
Munas Apeksi di Kota Jambi, Dihadiri 90 Delegasi Kota Se-Indonesia
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre