RADARJAMBI.CO.ID, SAROLANGUN- Kapolda Jambi, Brigjen Pol Drs Yazid Fanani MSi disaat Kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Sarolangun pada Jum’at (19/8), lalu memaparkan, tingkat peredaran narkoba di Provinsi Jambi terbilang tinggi. Untuk saat ini berada pada peringkat keempat se Indonesia.
Menurut Kapolda, tingginya peredaran narkoba Jambi juga dibuktikan, dari 2 ribu jumlah penghuni Lapas kelas II A Jambi, hampir 60 persen adalah penghuni yang berlatar belakang dari kasus narkoba. Ditahanan Mapolda Jambi, dari 80 orang jumla tahanan sebanyak 50 orang yang berasal dari kasus narkoba.
“Jambi merupakan salah satu wilayah yang memiliki resiko yang tinggi dalam penyalahan narkoba,â€sebutnya.
Ilustrasi peredaran narkoba di Jambi, kata Kapolda, di China harga 1 KG shabu Rp 300 ribu, lalu dibawa ke Jambi dengan harga 1 kg Rp 2 Milyar. Harga 1 Kg shabu sama dengan 4 Kg emas kalau di Jambi. Jadi kurir misalnya, dari Aceh menuju ke Jambi diupah Rp 50 juta untuk 1 Kg shabu. Jikalau 5 Kg shabu, tentu saja upah kurir Rp 250 juta, kemudian 1 Kg shabu sesampai di Jambi dipecah-pecah oleh Bandar menjadi 1 gram, 2 gram dan lainnya.
“Mengantisipasi tingginya peredaran narkoba di Jambi, tidak bisa dilakukan oleh polisi sendiri, tapi peran kita semua, dari eleman yang kecil, yakni keluarga dan masyarakatm,â€tegas Kapolda.
Mengantisipasi peredaran narkoba merambah ke pejabat dan jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada dijajaran Pemkab Sarolangun, maka Penjabat Bupati Sarolangun, Arief Munandar SE merencanakan akan melakukan tes urine PNS.
Tak tanggung-tanggung, tes urine yang akan dilaksanakan tersebut dengan menggandeng BNNP Jambi. Sebab, bukan menjadi rahasia umum lagi, jika hasil tes urine yang dilakukan BNNP Jambi tidak bisa dimanipulasi hasilnya, alias tidak bisa dilakukan permainan.
“Tidak ada salah dalam merencanakan dan melaksanakan tes urine PNS. Meningingat , Provinsi Jambi berada pada peringkat keempat nasional dalam penggunaan dan peredaran narkobaâ€ujar Arief Munandar saat dikonfirmasi harian ini seusai Kunker Kapolda Jambi.
Menurut Penjabat Arief Munandar, terkait dengan rencana dilakukan tes urine PNS, ia akan koordinas dengan TAPD. Sebab, akan menyesuaikan kegiatan tersebut dengan kondisi anggaran.
“Untuk saat ini saya belum melihat rencana anggaran APBDP 2016. Kita berencana akan mengusulkan anggaran tes urine PNS pada APBDP 2016,â€pungkasnya.
Reporter: Charlez
Editor: Gustav
Instalasi Listrik Ruang Operasi RS KH Daud Arief Kualatungkal Disoal
Mengharukan, Hurmin-Gerry Resmi Umumkan Kemenangan Pilkada Sarolangun