Tiga Tahun, Kantin Disulap jadi Ruang Kelas Belajar

Rabu, 10 Agustus 2016 - 22:19:52


Siswa belajar di kelas yang sebelumnya kantin sekolah.
Siswa belajar di kelas yang sebelumnya kantin sekolah. /

RADARJAMBI.CO.ID, MUARABULIAN- Kekurangan fasilitas seperti Ruang Kelas Belajar (RKB), ternyata juga terjadi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13/I Muarabulian. Pihak sekolah terpaksa menyulap kantin menjadi tempat belajar.

Padahal, SDN  13/1 Muarabulian sendiri merupakan salah satu SD elite di Kabupaten Batanghari. Sebab, sebagian besar siswa merupakan anak pejabat Pemkab Batanghari.

Kepala SDN 13 Muarabulian, Suparni SPd mengatakan, kondisi siswa belajar di kantin sehat sekolah ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

“Ini terpaksa dilakukan karena sekolah memang kekurangan kelas,” kata  Suparni, ketika dijumpai diruang kerjanya, Rabu(10/8).

Kantin sehat yang disulap menjadi rumah kelas dihuni oleh 22 siswa kelas IV E. Mereka harus menikmati suasana belajar dalam ruangan sempit yang semestinya sebagai tempat menjual makanan dan minuman.

"Kekurangan kelas telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batanghari, namun sampai hari ini belum ada realisasi," tutur wanita yang pernah terpilih sebagai guru favorit pada 2012 lalu.

Selain menjadikan kantin sehat sekolah sebagai ruang kelas, kata Suparni, siswa kelas IV lainnya juga mengalami hal serupa. Mereka terpaksa belajar menggunakan ruang Labor IPA.

"Ruang Labor IPA bersebelahan dengan ruang kepala sekolah, siswa yang belajar diruang itu merupakan siswa kelas IV lainnya," imbuhnya.

SD Negeri 13 Muarabulian memiliki 26 RKB dengan jumlah siswa 667 orang. Banyaknya jumlah siswa menjadikan pihak sekolah menerapkan sistem paralel.

"Siswa yang menggunakan kelas siang masuk pukul 10.00 WIB, setelah kelas I, II dan III pulang," bebernya.

Suparni berharap kepada pemerintah, untuk segera mengatasi kekurangan kelas di SDN 13 Muarabulian. Sekolah masih memiliki lokasi yang bisa dijadikan bangunan baru.

"Lokasi bangunan gedung baru masih tersedia untuk delapan kelas, akan tetapi bangunan harus dalam bentuk tingkat," tandasnya Suparni.

Reporter: Raden Humaidi
Editor: Gustav