Ruang Rawat Inap Kawasan Kampung Madani SAD Dibangun Tahun Ini

Senin, 21 Januari 2019 - 20:35:54


Ilustrasi
Ilustrasi /

 

Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun pada tahun 2019 ini akan membangun ruang rawat inap di Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Kawasan Kampung Madani, Suku Anak Dalam (SAD), Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam.

Kepala Dinas Kesehatan H Adnan, melalui Kabid Sumber Daya Kesehatan, Haris Faidhillah, mengatakan di kawasan kampung madani SAD ini sudah dibangun Puskesmas pembantu.

Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada warga SAD yang akan menetap di kawasan tersebut.

Saat ini progres pembangunannya terus digenjot pemerintah daerah dan aparat TNI Kodam II/Sriwijaya bersama Korem Gapu Jambi dan Kodim Sarko 0420.

"Rawat ini untuk perawatan tahun ini akan kita bangun, dan itu pak bupati yang minta langsung kemarin. Sudah dianggarkan," katanya, saat dikonfirmasi belum lama ini.

Kata Haris, bahwa pembangunan ruang rawat ini merupakan salah satu kebutuhan oleh masyarakat SAD dalam mendapatkan pelayanan kesehatan nantinya setelah kawasan tersebut selesai dibangun dan ditempati warga SAD.

Tak hanya itu, peralatan kesehatan serta tenaga kesehatan tentu juga nanti akan ada penempatan di Pustu kawasan terpadu SAD ini.

"Kita lihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat SAD, petugas akan ditempatkan disana, tetap ada. kita perhatikan semuanya. bad, lemari dan alat-alat kesehatan," katanya.

Saat ini kawasan kampung madani SAD yang ada di desa lubuk jering, Kecamatan Air Hitam, progresnya sudah meningkat sebab perhatian pemerintah daerah dan juga aparat TNI ini sangat luar biasa dalam menyelesaikan pembangunan kawasan kampung madani sad ini.

Camat Air Hitam, Imron, mengatakan bahwa pembangunan rumah warga SAD sebanyak 57 unit tahun 2018 lalu sudah selesai dikerjakan melalui dinas PUPR Kabupaten Sarolangun.

Hanya saja, sebagian rumah warga SAD tersebut belum ditempati karena belum adanya serah terima dari pihak kontraktor pelaksana.

"Target pembangunan 57 rumah di tahun 2018 sudah selesai, ada 200 lebih jiwanya. Sebagian sudah ada menempati dan sebagiannya lagi belum, karena belum ada serah terima dari pihak kontraktor," katanya.

Imron juga menjelaskan, masalah kesehatan, bagi warga sad ini kerap mengalami penyakit kulit, Ispa, TBC dan bagi kalangan anak-anak SAD sering terkena diare yang disebabkan faktor makanan yang dikonsumsi oleh warga SAD.

"Penyakit di SAD adalah kulit, karena budaya mereka jarang mandi, kemudian ISPA, ada juga TBC, dan kemudian anak anak kerap terkena diare, ketika ada kunjungan kunjungan mereka minum bergas, terlalu banyak gulanya minum kemasan, karena jarang makan nasi akhirnya kena diare," katanya.

 

 

Reporter : C. Rangkuti

Editor     : Ansori