Radarjambi.co.id - KUALA TUNGKAL - Tinggal hitungan hari lagi, Pemilihan Umum (Pemilu) serentak akan dilaksanakan tepat pada 17 April mendatang.
Dua Kecamatan di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yakni Renah Mendaluh dan Kecamatan Batang Asam masuk kategori rawan pelanggaran atau masuk level 7 pada pemilu 2019 dibandingkan Kecamatan lainnya sehingga menjadi perhatian pengawasan oleh Bawaslu setempat.
Seperti dikatakan Anggota Bawaslu Tanjab Barat, Mon Rezi bahwa untuk kesuksesan ajang demokrasi tersebut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tanjab Barat melakukan pemetaan wilayah terhadap indikasi tingkat kerawaan menjelang pesta demokrasi.
"Hasil pemetaan kita di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dua Kecamatan masuk dalam urutan teratas daerah rawan yaitu Kecamatan Renah Mendaluh dan Batang Asam," ujar Mon Rezi, Senin (4/3).
Dia menjelaskan indeks ?Kerawanan yang dimaksud adalah, eksodus atau masuknya pemilih dari luar daerah.
Hal itu bisa terjadi di dua Kecamatan tersebut karena berada di wilayah perbatasan dengan Kabupaten atau Provinsi lain. Sehingga besar kemungkinan hal itu terjadi.
Mon Rezi menambahkan dalam skala kerawaan 1 sampai 10, dua kecamatan tersebut berada di level 7. Paling tinggi dari kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten kita.
"Tidak menutup kemungkinan di kerawaan juga ada kecamatan lain? seperti Seberang Kota Dan Kuala Betara," timpalnya.
Cara mengantisipasinya, dikatakan Mon Rezi, pihaknya tidak melakukan penambahan petugas.
Hanya dari Indeks Kerawaan Pemilu (IKP) menjadi salah? satu strategi pencegahan. Dimana melalui IPK ini Bawaslu memokuskan pengawasan.
"Jumlah petugas kita di setiap kecamatan itu tetap sama. Hanya saja, ada penekanan lebih pokus pada tingkatan pengawasan di daerah rawan," bebernya.
''Selain lebih fokus, untuk tingkat keamananya, kita juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan, pemerintah setempat dan juga berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat setempat,'' ujarnya.
Selain masalah rawan terhadap eksodus, dirinya juga menyebutkan ada indikasi kerawaan lain yang bisa merusak suasana pemilu, yakni adanya intervensi dari pihak tertentu. Tentunya ada kaitan dengan pemilu.
"Semua indikasi-indikasi ini masuk dalam IKP. Makanya, kita tekankan kepada anggota yang ada di dua kecamatan tersebut untuk lebih fokus," katanya.
Hal yang dikhawatirkan berikutnya berkaitan dengan medan lapangan di Tanjab Barat yang berjauhan dan berjarak.
"Sehingga kepesertaan masyarakat dalam pencoblosan ini dikhawatirkan," pungkasnya.
Reporter : Kenata
Editor : Ansori
Sandiaga Janji Ubah Regulasi Agar Guru Honorer 35 Tahun Tetap Bisa Jadi PNS
Survei: Gerindra dan Golkar Unggul di Sulsel II, PDIP dan PKS Terlempar
Anggota Dewan Muarojambi Junaidi Hadiri Pembukaan MTQ XXVII Kumpeh Ulu