radarjambi.co.id-KOTA JAMBI-Hari ini Rabu (6/3), Pemerintah Kota Jambi akan melaksanakan kegiatan massal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak di Kota Jambi.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam skala besar di seluruh wilayah Kota Jambi tersebut, sebagai langkah antisipasi dan tangkal dini terhadap potensi penyebaran DBD (Demam Berdarah Dengue/Dengue Fever).
Kegiatan nantinya akan dikomandoi langsung oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha dan Wawako Maulana tersebut, akan dimulai secara serentak pada pukul 08.00 WIB pagi.
Kegiatan tersebut merupakan hasil dari rapat kordinasi yang di ikuti seluruh OPD dan Camat berikut Lurah, pada hari ini (5/3), bertempat di Griya Mayang.
"Berkaitan dengan rencana melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serentak di Kota Jambi esok hari, InsyaAllah akan di mulai jam 8 pagi.
Kenapa, karena memang dalam rangka memutus mata rantai penurunan DBD yang sekarang telah menelan korban meninggal 5 orang dan kasusnya sebanyak 233 kasus.
Selama ini kami sudah bekerja namun sifatnya masih sporadis. Kegitan ini di komandoi Bapak Wali Kota, langsung akan melakukan sebuah gerakan massal yang meliputi fogging, fokus didaerah yang telah ada penderita DBD-nya, untuk membunuh nyamuk dewasa.
Yang paling penting adalah untuk membunuh larvanya, kita melaksanakan 3M plus, menguras, menutup penampungan air, mendaur ulang barang bekas uang masif bida dimanfaatkan serta, memberikan abate pada genangan dan penampungan air di wilayah rumahnya masing-masing, dan akan dikoordinir oleh Pak dan Lurah," jelas Wawako Maulana saat memimpin rapat PSN.
Selain itu, menurut Wawako Maulana, dirinya bersama Wali Kota Jambi akan turun langsung di beberapa kelurahan, serta OPD akan berbagi wilayah yang akan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan PSN.
"Saya atas nama Pemerintah kota Jambi, menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jambi, seluruh institusi, lembaga pendidikan, sekolah, serta tempat kegiatan-kegiatan massal, pasar dan lain sebagainya. Besok (hari ini red) kita lakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak dan bersama-sama, supaya rantai penularan DBD bisa kita hentikan. Kami mohon dukungan dan bantuan masyaralat untuk menyukseskannya," harap Maulana.
Lebih lanjut, Maulana juga menjelaskan fogging adalah upaya terakhir yang dilakukan sebagai langkah dalam pemberantasan dan memutus mata rantai penyebaran DBD yang diakibatkan oleh nyamuk.
Menurutnya, yang paling penting dan efektif adalah langkah preventif, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk meningkatkan imunitas tubuh yang dapat menangkal virus dari gigitan nyamuk.
Sebagaimana diketahui, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.
Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.
Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), dan kematian.
Jutaan kasus infeksi DBD terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Demam berdarah dengue paling banyak ditemui selama musim hujan dan setelah musim hujan di area tropis dan subtropis.
Wilayah Kota Jambi adalah salah satu wilayah endemik DBD. Setiap tahunnya dijumpai terjadi kasus penderita DBD.
Namun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, trend penderita DBD mengalami penurunan di Kota Jambi.
Tercatat pada tahun 2016 terjadi kasus DBD dengan jumlah penderita sebanyak 567 orang, meninggal 7 orang. Tahun 2017 jumlah penderita sebanyak 142 orang, meninggal 1 orang, dan pada tahun 2018, jumlah penderita sebanyak 220 orang, meninggal 1 orang.
Reporter : Mursiah
Editor : Ansory S
Dinsos Sarolangun sudah Salurkan 17 Ton Beras untuk 2.464 KK Terkena Banjir
Tanjabbar Kekurangan Tong Sampah Yang Layak DLH Produksi 48 Ton Sampah Perhari
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre