Irwan Tak Ingin Medis Hanya Mengisi Daftar Hadir

Selasa, 19 Maret 2019 - 20:23:55


Dirut RSUD Chatib Quzwain Sarolangun, dr Irwan Mizwar
Dirut RSUD Chatib Quzwain Sarolangun, dr Irwan Mizwar /

Radarjambi.co.id - SAROLANGUN – Kendatipun tingkat kehadiran para tenaga medis dan non medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chatib Quzwain (CQ) Kabupaten Sarolangun terbilang cukup tinggi, namun belum menjamin 100 persen pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik.

Jika tidak di imbangi dengan disiplin kerja. Hal tersebut disampaikan langsung Irwan Miswar, Direktur RSUD Sarolangun saat dikonfirmasi harian ini pada Selasa (19/3), kemarin siang.

"Iya, kalau untuk saat ini dari data yang kami miliki tingkat kehadiran pegawai kita memang tinggi, jika dipersentasekan sekitar 95 persen. Tapi saya belum merasa puas,”katanya.

Ditegaskan Irwan Mizwar, bahwa yang terpenting bukan hanya sekedar daftar hadir, akan tetapi lebih kepada kualitas kehadirannya.

Sebab, tidak ada gunanya hadir dan datang ke RSUD, jika sebaliknya hanya sekedar duduk dan bermalas-malasan.

"Untuk apa hadir kalau tidak banyak pekerjaaan yang bisa diselesaikan. Dari pengamatan saya, masih ada tenaga medis dan non medis yang duduk santai, sementara masih dalam jam kerja dan masih banyak yang perlu untuk dikerjakan, kalau begitukan untuk apa hadir kalau hanya untuk mengejar mengisi buku absen saja,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan dr Irwan, untuk meningkatkan kinerja pegawai rumah sakit, pihaknya telah dibentuk medis kontrol. 

Yang mana fungsi dari medis kontrol tersebut ditugaskan untuk melihat pekerjaan para
tenaga medis dan non medis di setiap unit.

“Jadi saat ini ada namanya medis kontrol. Dimana kita terus mendapatkan laporan dari medis kontrol tentang kreativitas atas kinerja tenaga medis yang ada di RSUD, sehingga manajemen kerja medis di RSUD akan tertata dengan baik,”ucapnya.

Sementara itu, ditambahkan Dirut RSUD CQ, adapun salah satu tujuan akreditasi adalah meningkatkan mutu pelayanan dengan cara meningkatkan sumber daya manusianya. Makanya, yang dituntut itu adalah kesadaran pegawai akan tanggung jawabnya.

“Saya optimis pelayanan akan meningkat lebih baik, jika adanya kesadaran medis dan non medis dalam mengemb ankan Tupoksi,” pungkasnya.

 

 

Reporter : C. Rangkuti

Editor     : Ansori