Radarjambi.co.id - MUARABULIAN - Dari 50 unit mesin perontok padi atau power thresher yang telah datang di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batanghari, ternyata sebanyak 12 unit mesin ditemukan dalam keadaan rusak.
“Ini (kerusakan) waktu datang kemarin dari lampung kan sudah dirakit. Mungkin ketika dalam perjalanan kesini terjadi benturan,” kata Darwin Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Batanghari, Senin (29/4).
Darwin mengakui, kerusakan yang ditemukan sangat beragam. Seperti tutup mesin mengalami kempot, bagian roda yang yang tidak berfungsi (berputar) dengan baik, mesin tidak bisa hidup dan kerusakan-kerusakan kecil lainya.
“Untuk kerusakan ini, sedang diperbaiki oleh pihak rekanan. Dan sekarang (Kemarin-red) Kita sedang menguji (mesin) semuanya, supaya ketika diserahkan kepada kelompok tani mesin ini benar-benar bisa digunakan,” ujarnya.
Dirinya sendiri meminta para kelompok tani yang menerima bantuan mesin perontok padi tersebut bisa sedikit bersabar.
Masalahnya, pihaknya masih tengah melakukan kroscek terhadap mesin yang telah datang di Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Batanghari
“Ini mesin dapat diambil oleh kelompok tani, kalau sudah melalui tahap pemeriksaan barang selesai. Jadi kalau memenuhi syarat, sesuai dengan kontrak, dilihat semua speak sudah, kemudian tanda tangan berita acara baru kita serahankan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, 50 mesin perontok padi bersumber dari APBD Kabupaten Batanghari, diperuntukan untuk 50 kelompok tani tujuh Kecamatan di Kabupaten Batanghari. Pagunya yang digelontorkan tidak sedikit sebesar Rp 1.3 Milyar.
“Satu mesin ini kan pagunya sekitar Rp 26 juta, jadi untuk 50 mesin pagunya sebesar Rp 1.3 milyar. Dan dari delapan kecamatan, hanya untuk kelompok tani kecamatan bajubang yang tidak ada, sebab lahan yang ada disana tidak begitu luas lagi,”tandasnya.
Reporter : Didi
Editor : Ansori
Pj Wali Kota Jambi Lepas Logistik Pilkada Di 943 TPS Dalam Kota Jambi