Penguatan Kapasitas Aktivis PATBM Terhadap Anak Disabilitas

Jumat, 03 Mei 2019 - 11:24:58


Kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi Aktivis PATBM dalam Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas di Provinsi Jambi, bertempat Hotel BW Luxury Jambi, Jum'at (3/5/2019).
Kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi Aktivis PATBM dalam Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas di Provinsi Jambi, bertempat Hotel BW Luxury Jambi, Jum'at (3/5/2019). /

RADARJAMBI.CO.ID,-Dalam rangka peningkatan kapasitas pemahaman dan pengetahuan mengenai Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas bagi aktivis PATBM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementrian PPPA) menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi Aktivis PATBM dalam Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas di Provinsi Jambi, bertempat Hotel BW Luxury Jambi, Jum'at (3/5/2019).

Kegiatan ini dibuka resmi langsung Deputi Perlindungan Anak Kementrian PPPA Nahar.

Nahar menyebutkan, berdasarkan data Profil Anak Indonesia pada 2017, jumlah anak Indonesia mencapai 83,4 juta atau sekitar 34% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Adapun jumlah anak penyandang disabilitas sekitar 3,4% dari jumlah anak keseluruhan.

"Dari jumlah penduduk 83,4 juta penduduk kita itu adalah usia anak-anak , dan tidak semua anak-anak itu berhadapan dengan situasi yang menguntungkan jadi tumbuh kembangnya tidak semuanya mulus tetapi masih kita temukan beberapa kasus terkait dengan anak korban kekerasan, anak mengalami diskriminasi dan anak-anak penyandang disabilitas ini adalah anak-anak yang lebih banyak mendominasi beberapa kejadian dan rata-rata menjadi korban," sebut Nahar.

Diterangkan, Anak disabilitas itu persolannya biasanya ada di keluarga, biasanya anak dan keluarga yang menghadapi persoalan itu kerap terjadi putus asa, " lanjutnya.

Sebaliknya, dalam hal ini perlu diupayakan agar bagaimana kita bisa mendorong anak disabilitas itu dapat sejajar dengan yang lainnya serta potensinya bisa dikembangkan. Melalui kegiatan ini, lanjut pihaknya diharapkan aktivis PATBM dapat mengimplementasikan di kabupaten kota nya sehingga tidak hanya untuk mencegah melainkan juga menangani.

"Temen-temen aktivis diberikan pemahaman tentang cara pandang kepada anak penyandang disabilitas dan ketika ada kasus kasus yang terkait dengan penyandang disabilitas mereka diharapkan sudah langsung bisa menghandle secara baik sesuai dengan prosedur, "ungkapnya.

Reporter : Endang

Editor :Ansori