radarjambi.co.id-BATANGHARI-Suplai gas elpiji 3 kg kepada masyarakat dalam wilayah Kabupaten Batanghari masih menjadi kendala. Salah satu pemicunya adalah puluhan desa di Kabupaten Batanghari belum memiliki pangkalan resmi.
Persoalan ini membuat masyarakat pengguna gas bersubsidi harus mencari tabung gas melon hingga keluar desa dengan resiko pembelian di atas harga eceran tertinggi (HET).
Dari 110 desa yang tersebar di Delapan Kecamatan, terdata sekira 70 persen atau 70 desa sama sekali belum tersedia pangkalan gas elpiji 3 kg.
"70 desa yang terdata tidak memiliki pangkalan gas elpiji 3 kg berdasarkan hasil rapat koordinasi antara pemerintah daerah bersama para agen maupun pangkalan gas elpiji beberapa waktu lalu," kata Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Batanghari, Syaiful.
Syaiful sendiri mengakui, minimnya ketersediaan pangkalan gas elpiji 3 kg dinilai menjadi salah satu pemicu sulitnya warga untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Pemkab Batanghari memiliki wacana membuka pangkalan baru melalui Badan usaha milik Desa (BumDes).
"Kita akan kembali berkoordinasi bersama pihak Pertamina maupun agen agar segera terealisasi," ujarnya.
Reporter : Didi
Editor : Ansory S
Pj Bupati Tebo Sebut Tarkam Peluang Bagi Pemain Daerah Untuk Berprestasi