radarjambi.co.id-SAROLANGUN-Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sarolangun akan terus berupaya dalam memaksimalkan potensi wisata di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun.
Kadisparpora, Drs Muhammad Idrus, mengatakan bahwa potensi wisata di Kabupaten Sarolangun ini mencakup wisata alam, wisata buatan, wisata minat khusus hingga cagar budaya. Semua itu butuh perhatian untuk memaksimalkan potensi wisata tersebut.
"Termasuk di Air Hitam, ada Pohon Kaki Seribu memang itu sangat booming, karena tumbuhnya hanya disitu apalagi ada sumber air panas," katanya.
Ditambahkan Idrus, tahun ini pihaknya mendapatkan kucuran dana melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat sebesar Rp 1,9 miliar untuk pengembangan objek wisata dam Ayik Muap di Desa Jernih, Kecamatan Air Hitam serta pembangunan pagar di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam.
Di lokasi Dam Ayik Muap ini, anggaran yang diluncurkan ini lebih kurang Rp 1,6 Miliar untuk pembangunan lima fasilitas pendukung, seperti musholla, toilet dan kamar mandi, jembatan menuju titik Ayik muap, jalan setapak, dan gazebo untuk tempat bersantai para pengunjung.
"Dam Ayik Muap kita sudah dorong melalui dana dak, alhamdulillah fasilitas disiapkan lima kegiatan, musholla, toilet dan kamar mandi, jembatan menuju Ayik Muap, jalan setapak, dan gajebo, cukup lumayan tahun ini. Dukungan masyarakat kita harapkan, untuk mendukung wisata dam Ayik Muap ini," katanya.
Dituturkannya, pengembangan objek wisata ini kedepan agar tidak mengandalkan anggaran dari DAK pusat atau pun pemerintah Kabupaten saja. Melainkan harus didukung oleh pemerintah desa melalui alokasi dana desa untuk pengembangan wisata di desa masing-masing, serta peran serta masyarakat untuk kompak mendukung pariwisata.
"Saya harap kita kerja sama bersama kepala desa, mana yang bisa dianggarkan dari dana desa tolong dianggarkan, karena memajukan pariwisata ini tidak bisa kalau mengandalkan pemerintah di Kabupaten semua. Coba dilihat di daerah lain, peran masyarakat paling besar karena tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat semua, "katanya.
Selain itu, Ia akan berupaya untuk mencari bantuan pengembangan pariwisata ini melalui dana DAK pusat, namun tentu hal itu harus dilengkapi berbagai persyaratan.
"Saya sekarang fokus satu-satu kita selesaikan, semua potensi wisata akan saya buat DID, alhamdulilah di beberapa titik sudah kita buat DID, karena itu jadi ukuran utama dalam membuat perencanaan, misalnya kita usulkan DAK pusat kalau tidak ada DID kita tidak akan dilayani," katanya.
"Makanya bertahap, dan saya juga sudah minta bantu dengan dinas PU, kami sudah koordinasi mana yang bisa dibangun oleh PU bisa disiapkan, dan untuk infrastruktur wisata destinasi kami juga menyesuaikan dengan Juklak dan Juknis yang dibuat Kementerian Pariwisata," kata dia menambahkan.
Seperti tahun 2019 ini, pihaknya akan berupaya mengajukan bantuan dak pusat untuk potensi wisata Bukit Tempurung desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai.
Dalam usulan ke pusat itu, pihaknya menganggarkan pengembangan wisata Bukti Tempurung ini sebesar Rp 3 Miliar lebih.
Bukit tempurung tahun ini kita buat DIDnya dan kita ajukan ke DAK, dan dalam pembahasan nanti di pusat bisa masuk, sehingga tahun depan akan kita bangun. Usulan kita cukup besar 3-4 miliar, tapi kita tidak tahu realisasinyi nanti. Kita harapkan bisa terkabul dalam DAK tahun 2020,"pungkasnya.
Reporter : Carles R
Editor : Ansory S
Air Bersih Sudah Terkoneksi Ke Parit Panting , Kisruh Air Bersih Akan Segera Terjawab
Hari Ini, Wali Kota Jambi Syarif Fasha Dianugerahi Bintang Jasa Pratama dari Presiden RI Joko Widodo
Bangun Sinergi dan Kolaborasi, Pemkot Gelar Forum Satu Data Kota Jambi