radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Semakin pekatnya kabut asap beberapa hari belakangan di wilayah Kabupaten Tanjab Barat baik di perairan maupun daratan yang diduga akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sehingga membuat udara tidak sehat.
Banyak dampak yang ditimbulkan sejak terjadinya kabut asap, salah satunya seperti dampak keselamatan bagi para nelayan Tanjabbar yang setiap hari pergi mencari nafkah dilaut.
Salah seorang nelayan Kuala Tungkal, Saleh, mengatakan walaupun dikepung kabut asap dengan Jarak pandang yang hanya puluhan meter dilaut, tidak menyurutkan niat nya bersama para nelayan lainnya untuk melakukan aktifitas sehari harinya untuk mencari nafkah keluarga.
"Kami macam biasa lah tetap melaut, walaupun sedang Kabut Asap seperti saat ini,” ujar saleh.
Diakuinya, apapun resiko tetap akan dihadapinya bersama Nelayan lainnya untuk mencari hasil tangkapan dilaut, walaupun hasil tangkapan nya yang didapat sedikit, namun bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup setiap harinya.
"Kalau tidak melaut kita punya anak istri mau makan apa hari-harinya,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan nelayan lainnya Yanto, Dirinya menyebutkan, memang sejak terjadinya kabut asap diperairan Tanjabbar. Membuat Nelayan harus selalu waspada, karena Jarak Pandang sudah semakin terganggu.
"Kalau dilaut jarak pandang cuma 10 meter, Selain itu kabut asap ini juga Menganggu bagi pernapasan kita,” Keluhnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Cabang Tanjabbar Suprayogi Syaiful mengatakan, Ini merupakan tantangan bagi teman-teman nelayan yang ada di Tanjabbar, karena apabila tidak melaut tentu tidak akan mendapatkan hasil apalagi untuk kebutuhan keluarga.
"Melaut seperti saat ini harus benar-benar disiasati, apalagi bulan-bulan seperti saat ini lagi musim ikan sayang apabila tidak melaut. Intinya harapan kita buat teman-teman nelayan harus tetap hati-hati saat melaut,” pesannya.
Dirinya juga meminta kepada Pemkab, Pemprov maupun kementerian lingkungan hidup untuk segera turun tangan karena masalah kabut asap saat ini sudah merupakan kiriman baik itu dari Kabupaten maupun Provinsi tetangga.
“Artinya kita ini sudah dikepung oleh beberapa Kabupaten maupun provinsi tetangga yang saat ini sedang Karhutla, ini sudah sangat memprihatinkan, ini sebuah bencana, untuk itu kepada pemangku kebijakan agar segera mengabil tindakan dan lansung kelapangan untuk melihat situasi,” tegasnya. (ken)
Editor : Ansory S
Bupati Batanghari Tinjau Lokasi Kebakaran Di Tahura Sultan Thaha Syaifudin
Amsiridin Sebut Tuntutan Demonstran Sudah Ditanggapi Pemkab Tebo
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024