radarjambi.co.id-TANJABBAARAT-Dugaan adanya main mata pada proses seleksi calon kepala desa di Kabupaten Tanjab Barat mulai dapat sorotan dari wakil rakyat di gedung DPRD Tanjab Barat.
Suprayogi Syaiful, anggota DPRD Tanjab Barat menegaskan panitia pilkades harus bertindak profesional. Hal ini ditekankan agar panitia tidak berat sebelah dalam memperlakukan calon.
"Panitia harus profesional, jangan panitia pilkades menerima titipan dari orang punya kepentingan," kata Syufrayogi Syaiful.
Disinggung mengenai adanya dendam politik penguasa terkait tumbangnya banyak pertahana, politisi muda Partai Golkar ini mengatakan bisa saja kemungkinan itu terjadi.
Pasalnya, kata Syufrayogi, kepala desa merupakan ujung tombak penguasa, apalagi saat ini hingga beberapa tahun kedepan merupakan tahun politik.
"Bisa saja, saat ini kan tahun politik, jadi kades bisa jadi ujung tombak kemenangan para calon nantinya," tegas anggota dewan yang mengawali karirnya sebagai aktivis muda HMI.
Informasi dihimpun, setidaknya ada 3 Petahana yang tumbang dalam tes tertulis yakni Mudasir desa Sungai Paur Kecamatan Renah Mendaluh, Budi Irsandi, SE Desa Teluk Pengkah Kecamatan Tebing Tinggi, Syaripah, BA Desa Bramitam Raya.
"Agak aneh juga masa iya, sarjana dan incumbent atau petahana bisa kalah ujian tertulis dengan calon yang lulusan paket C," ujar sumber lain.
Seperti diketahui, pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) tahun 2019 ini akan mengadakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 56 desa dari 114 desa yang ada. (ken)
Editor : Ansory S
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau, Pj Wali Kota Jambi Hadiri Kick-Off Meeting RBP REDD+ GCF