radarjambi.co.id-TANJABBARAT- Pemkab Tanjab Barat akhirnya mengambil sikap tegas terhadap polemik pembangunan bendungan air penyebab rusaknya puluhan hektare kebun kelapa milik warga.
Selain menjanjikan ganti rugi terhadap petani, pemkab juga berjanji dalam waktu dekat segera merubah aliran sungai.
"Kita buat codetan supaya air tetap mengalir dan kebun warga tidak rusak. Kita akan lakukan secepatnya supaya persoalan ini cepat selesai," kata Sekda Tanjab Barat, Agus Sanusi, Rabu (4/12).
"Sementara untuk kerugian kebun kelap sawit yang terdampak kita akan hitung kerugian warga dan akan kita ganti rugi. Berapa batang akan kita hitung diganti sesuai kerugian petani," timpal Asisten II Setda Pemkab Tanjabbar, Erwin.
Anggota Komisi II DPRD Tanjabbar Suprayogi Syaiful, mengatakan inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan bersama Sekda dan Asisten II, sebagai respon atas keluhan warga.
"Saat ini akan fokus pada persoalan yang menyangkut hajat orang banyak, termasuk soal kebun warga yang terdampak luapan air saat," kata Suprayogi.
"Yang jelas kita carikan solusi dengan segera merealisasikan codetan dan ganti kerugian petani," imbuhnya.
Seperti diketahui, sebelumnya puluhan hektare kebun warga rusak. Ditutupnya anak sungai, sebagi dampak dari Proyek pekerjaan turap dan pintu Air di kawasan kantor bupati Tanjab Barat, membuat ratusan batang kelapa dalam dan kebun pinang milik warga Rt 13 kelurahan Sriwijaya kecamatan Tungkal Ilir rusak terendam banjir.
Kondisi buruk itu sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir, terdampak kebijakan pembangunan proyek yang menelan anggaran Rp 14,4 Miliar itu. Kondisi tersebut membuat warga gerah dan menuntut ganti rugi ke pemerintah.(ken)
Editor : Ansory S
Kinerja Konsultan Pengawas Dipertanyakan Proyek Pengaspalan Jalan Kampung Baru Ditolak Warga
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi