RADARJAMBI.CO.ID-SAROLANGUN - Direktorat Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Republik Indonesia memastikan, bahwa penggunaan Jaringan Gas Bumi (Jargas) untuk kebutuhan rumah tangga lebih efisiensi, Praktis dan ekonomis dibandingkan dengan penggunaan tabung elpiji 3 Kg.
Hal tersebut dikatakan perwakilan Dirjen Migas, Arjoni Pandra yang juga sebagai PPK dalam rekonstruksi Jargas di Kabupaten Sarolangun tahun 2020 dalam kegiatan uji coba penyalaan kompor calon pelanggan Jargas sektor 7 yang berlangsung di Kelurahan Sarolangun Kembang, Rabu (14/10), siang. Kegiatan tersebut dimotori oleh Bagian Ekonomi dan SDA Setda Pemkab Sarolangun.
Menurut PPK Jargas, untuk biaya pemakaian Jargas dalam satu bulan di keluarga atau tidak digunakan untuk kegiatan bisnis lainnya, secara maksimal hanya Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu. Hal ini mengacu pada lokasi daerah yang sudah menggunakan Jargas.
"Kita bisa membandingkan, bahwa dalam keluarga yang menggunakan tabung gas elpiji kisaran 3 hingga 4 tabung dalam satu bulan dengan harga tabug elpiji anggap saja Rp 25, jadi pemakaian 3 hingga 4 tabung mencapai Rp 75 ribu, tapi dengan pemakaian Jargas, berdasarkan pengalaman yang ada, itu berkisar antara Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per bulan, itu sudah masuk angka yang maksimal untuk pemakaian rumah tangga biasa, diluar dari kegiatan usaha,"sebutnya.
Disebutkan Arjoni Pandra, dengan menggunakan Jargas, para masyarakat tidak ada lagi keliling mencari tabung gas elpiji, karena Jargas mengalir selama 24 jam.
Disamping itu, Jargas ini sangat teliti dan aman, jadi apa yang di cemaskan itu, insya allah tidak akan terjadi, karena selama Jargas dibangun sejak 2012 sampai sekarang belum ada angka kecelakaan, dimana Jargas meledak, karena fresur gas alam ini berbeda dengan fresur dan tekanan gas tabung elpiji yang lebih tinggi.
"Tapi kalau ada bau gas itu sama dengan tabung gas elpiji, dalam hal ini jangan dulu hidupkan lampu, buka pintu rumah, tutup kran, lalu laporka pada petugas Jargas,"cetusnya.
Arjoni Pandra menuturkan, jika Kabupaten Sarolangun beruntung mendapatkan rekonstruksi Jargas, karena dari 3 Kabupaten/Kota yang dibangun Jargas, yakni Kota Jambi, Muaro Jambi dan Sarolangun, hanya Sarolangun yang paling banyak mendapatkan jatah untuk calon pelanggan, yakni 5.520. Untuk Muaro Jambi 2317, Kota Jambi 4.608
"Total calon pelanggan Jargas yang dibangun pada 3 Kabupaten/Kota di Prvinsi Jambi sebanyak 12.932,"cetusnya.
Menanggapi isu yang beredar, bahwa Jargas hanya tahan tahun satu tahun, dijelaskan PPK Jargas, bahwa pihak Dirjen Migas telah menugaskan kepada Pertamina untuk mengalirkan gas bumi, dalam hal ini Pertamina EP dan BWP Meruap bertanggung jawab untuk kelangsungan gas berikutnya, untuk perkiraan sementara 7 hingga 10 tahun.
"Bukan hanya satu tahun Jargas yang akan dialiri ke rumah warga, tapi 7 hingga 10 tahun. Mudah-mudahan pengembangan sumur baru dan sumur lama akan dilakukan pengembangan secara kontinu, tentu saja pemerintah tidak mau pembangunan hanya berjalan dalam beberapa tahun dengan investasi yang cukup besar, pemerintah memikirkan untuk kelangsungan masyarakat di Kabupaten Sarolangun,"terangnya.
Ditegaskan, sambungan Jargas ini gratis sampai pelanggan menerima kompor dua tungku. Tidak ada di pungut biaya, kalau yang minta biaya mengatasnamakan Dirjen Migas dan Pertamina itu tidak benar. Laporkan ke pihak berwajib.
"Pemerintah membangun Jargas ini tanpa pamprih, karena duit rakyat.Sarolangun ini mempunyai cadangan gas.
Jargas ini faslitas kota besar yang bisa dinikmati di kabupaten, ini luar biasa, dengan biaya yang ekonomis,"cetusnya.
Selain itu, kata Arjoni bahwa pengaliran gas yang dijuji secara rekonstruksi dari jaringan yang dibangun di sektor 7 ini sebanyak 264 sambuangn ke rumah warga, ini tidak ada kebocoran dan gas sampai ke rumah warga, setelah itu jaringan akan ditutup. karena secara rekontruksi menyelesaikan di sektor lain.
"Kita di Kabupaten Sarolangun ada 7 sektor. setelah selesai kontrak kami 5 November 2020 secara mekanisme menyerahkan ke Pertamina, kemudian Pertamina menugaskan anak prusahaan Pertamina Gas Nasional (PGN) untuk menjadi operator dan pengelola, dalam hal ini PGN akan melakukan validasi data terhadap calon pelanggan menjadi pelanggan. Setelah itu akan megalir secara terus menerus,"cecernya.
"Ini ada masa pemeliharaan satu tahun setelah habis masa kontrak hingga 5 November 2021. Ada jaminan pemeliharaan yang dipegang Dirjen Migas,"katanya..
Disamping itu, Plt Bupati H Hillatil Badri mengatakan, jangan sampai salah informasi soal Jargas ini, dimana hanya bisa digunakan satu tahun, tapi yang sebenarnya Jargas bisa digunakan 7 hingga 10 tahun. Kemudian beredarnya informasi, jika terjadinya kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg harganya sampai Rp 35 ribu. dengan Jargas bisa mengatasi kelangkaan tabung gas elpiji,"kata Plt Bupati .
H Hillalatil Badri menyampaikan terimakasih Kementerian ESDM dan Dirjen Migas yang telah mengalokasikan Jargas di Kabupaten Sarolangun. Dengan Jargas ini diharapkan program ini tetap berlanjut untuk masa akan datang karena masih banyak titik wilayah di Sarolangun yang belum terserap dengan Jargas, ini sekaligus untuk mengantispasi kesenjangan sosial di masyarakat.
"Kami Minta camat dan lurah mensosialisasikan Jargas. Hari ini kita uji coba, bukan langusng pakai, nanti ada serah terima, dan pemakaian dilakukan awal tahun 2021,"sebutnya.
Diakui Plt Bupati, Jargas ini dipakai dulu baru bayar. Jargas ini bisa hemat Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu dalam satu tahun.
"Kami minta maaf adanya sesuatu hal disela penerapan program Jargas ini di Kabupaten Sarolangun, hal itu dinilai biasa. Sebab bagian dari dinamika dalam proses membangun. Setiap membangun ada tantangan, kendatipun yang dibangun itu adalah hal yang baik,"tandasnya.
PENULIS: CHARLES R
EDITOR: ANSORY S
30 Warga Positif Covid-19 di Kecamatan Mandiangin, Pelawan dan Singkut
Di Tengah Pandemi Ombudsman RI Kartu Kuning Pelayanan Publik
Kelurahan Pasar Sarolangun Support Pegawai Syarak dan RT Saling Bersinergitas
Bersatu Lawan Corona Untuk Sarolangun Sehat, Maju dan Sejahtera
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin