Bersatu Lawan Corona Untuk Sarolangun Sehat, Maju dan Sejahtera

Senin, 12 Oktober 2020 - 06:42:57


Plt Bupati  Sarolangun, H Hillalatil Badri dan Sekda, Ir Endang Abdul Naser
Plt Bupati Sarolangun, H Hillalatil Badri dan Sekda, Ir Endang Abdul Naser /

RADARJAMBI.CO.ID-SAROLANGUN - Kabupaten Sarolangun berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999, pada tanggal 12 Oktober 2020 Kabupaten Sarolangun memasuki usia ke-21.

Hal ini sekaligus mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk lebih bersemangat bekerja dalam meningkatkan pembangunan di segala bidang dengan mengoptimalkan potensi SDA dan SDM yang tersedia, serta memperhatikan keterpaduan dengan tata ruang wilayah dan lingkungan hidup, terencana dan berkesinambungan, dengan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sarolangun Tahun 2014-2034 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sarolangun Tahun 2017-2022.

Pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini, secara bertahap mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pencapaian tersebut merupakan kulminasi sumbangsih pemikiran dan kerja keras, mulai dari periode Bupati H. Muhammad Madel, H. Maryadi Syarif, H. Hasan Basri Agus sampai dengan periode H Cek Endra dan H Hillalatil Badri.

Pencapaian keberhasilan pembangunan hasil kolaborasi yang baik dengan seluruh stakeholders. Penghargaan yang tinggi atas dukungan dan kerjasama pimpinan dan segenap anggota dewan yang terhormat, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), para aparatur pemerintah daerah serta kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sarolangun.

Dengan mempertimbangkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi saat ini, terutama menyangkut upaya pencegahan Pandemi Covid-19, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, maka pada peringatan hari jadi ke-21 Kabupaten Sarolangun tahun 2020, Pemkab Sarolangun mengangkat tema yaitu, “Bersatu Lawan Corona Untuk Sarolangun Sehat, Maju dan Sejahtera’’.

Tema tersebut menggambarkan, bahwa Pemkab Sarolangun mengajak segenap komponen masyarakat untuk bersatu, berkolaborasi secara bersama-sama dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, karena peran seluruh masyarakat untuk patuh dan memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengikuti kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah sangat diperlukan. Melalui semangat dan optimistis, sehingga bisa melewati masa pandemi ini dengan tanpa merasa untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.

Diketahui, masa kepemimpinan kepala daerah Sarolangun periode 2017-2022 telah melaksanakan tugas sebagai selama tiga tahun lebih, tentunya terus bekerja dan mengabdi sekuat tenaga bersama DPRD Kabupaten Sarolangun serta seluruh elemen masyarakat untuk mengimplementasikan Visi dan Misi yang telah ditetapkan yakni ”Sarolangun Lebih Sejahtera”.

Adapun Misi yang akan dijalankan, yakni meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pelayanan umum, meningkatkan kualitas SDM, penguatan nilai-nilai agama dan sosial budaya, meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat berbasis potensi lokal, meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam yang optimal dan berkelanjutan, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan responsif gender serta meningkatkan pelayanan publik.

Diharapkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sarolangun dapat saling bekerjasama, bahu membahu dalam mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan pada RPJMD Kabupaten Sarolangun Tahun 2017-2022.

Dalam memperingati hari jadi Kabupaten Sarolangun yang ke-21 ini, sekaligus mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Berkaitan dengan hasil pembangunan yang telah dicapai, Pemkab Sarolangun akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan, sesuai dengan kewenangan dan kemampuan anggaran yang dimiliki.

Untuk bidang infrastruktur jalan sampai dengan tahun 2019 Kabupaten Sarolangun memiliki panjang jalan kabupaten sepanjang 1,167,82 km dengan jalan kondisi baik sepanjang 857.41 km atau 73.42 persen. Selanjutnya berkaitan dengan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan baik negeri maupun swasta, sampai dengan tahun 2019 jumlah Sekolah Dasar sebanyak 238 sekolah, untuk tingkat SMP sebanyak 73 sekolah, Sedangkan untuk tingkat SMA sebanyak 22 sekolah dan SMK sebanyak 23 sekolah. Kemudian bidang infrastruktur kesehatan sampai dengan tahun 2019 telah dibangun beberapa fasilitas kesehatan dengan rincian sebagai berikut : Fasilitas Puskesmas sebanyak 16 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu) sebanyak 51 unit, poskesdes sebanyak 102 unit dan Posyandu sebanyak 352 unit. Kedepan kita berencana untuk membangun Rumah Sakit di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandiangin yang diharapkan dapat melayani masyarakat di Kecamtan Air Hitam, Pauh dan Mandiangin.

Sementara itu, pencapaian indikator kesehatan antara lain sebagai berikut, umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Sarolangun pada Tahun 2019 sebesar 71,06 lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 68,94. Selanjutnya Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Sarolangun pada tahun 2019 sebesar 3.7 per 1.000 kelahiran hidup, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun sebelumnya sebesar 3,4 per 1.000 kelahiran hidup. Kemudian untuk Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2019 sebesar 64.4 per 100.000 kelahiran hidup, lebih rendah jika dibandingkan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun sebelumnya sebesar 64,5 persen per 100.000 kelahiran hidup.

Dari sisi indikator perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun pada tahun 2019 sebesar 5,08 persen meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar 4,72 persen (angka sementara) atau tumbuh 0,36 point. Untuk indikator Gini Ratio atau ketimpangan pendapatan antar penduduk Kabupaten Sarolangun pada tahun 2019 sebesar 0,29. Indeks ini menggambarkan semakin kecil angka Gini Rasio suatu daerah, maka semakin kecil ketimpangan pendapatan antar penduduk daerah tersebut.

Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan dalam upaya pembangunan kualitas hidup manusia dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana pada tahun 2019 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sarolangun mengalami perbaikan menjadi 69,72, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 69,41.
Kemudian untuk angka kemiskinan di Kabupaten Sarolangun, Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir menunjukkan tren penurunan yang cukup baik. Dimana pada tahun 2019 angka kemiskinan Kabupaten Sarolangun sebesar 8,45 persen turun sebesar 0,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,73 persen.

Berkaitan dengan program keagamaan, sampai dengan tahun 2019 Kabupaten Sarolangun telah memiliki 158 da’i,1.006 guru ngaji seni baca Al-Qur’an serta 1.000 anak khatam Al-Qur’an. Program keagamaan merupakan program prioritas saat ini, karena kemajuan suatu daerah tidak akan memiliki arti tanpa diiringi dengan peningkatan nilai-nilai keagamaan seluruh lapisan masyarakat. Disamping itu, melalui program keagamaan diharapkan dapat membentengi generasi muda kita dalam menghadapi dampak negatif budaya generasi milenial saat ini. Adapun program keagamaan tersebut, diantarnya memakmurkan masjid melalui kegiatan Sholat Subuh keliling ke seluruh kecamatan, sholat berjamaah di setiap SKPD, menghimbau kepada seluruh kepala desa dan lurah untuk mengajak masyarkat sholat berjamaah di mesjid, memberikan bantuan kepada pondok pesantren.

Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan serta percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19, Pemkab Sarolangun telah melakukan beberapa halm yakni menyediakan posko-posko untuk penanganan Covid 19, seperti posko Call Center, posko Gugus Tugas, posko RSUD “Tim Medis” dan posko pintu masuk wilayah Perbatasan (Kec. Mandiangin, Bathin VIII, dan Singkut, kemudian memberikan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada masyarakat terdampak Covid-19 berupa beras 20 kg/kk selama 3 bulan yang telah disalurkan sebanyak 932.580 Kg kepada 15.543 KK, program padat karya Desa dan Kelurahan untuk kegiatan pemeliharaan infrastruktur dan kebersihan kawasan pemukiman yang melibatkan masyarakat sebagai pelaksana kerja, saat ini masyarakat yang telah dilibatkan dalam program padat karya sebanyak 8.302 orang dan akan terus dilanjutkan hingga mencapai 10.000 orang. Melihat dampak positif yang di rasakan, program ini akan terus dilanjutkan pada tahun yang akan datang.

Disamping itu, mengarahkan Program Percepatan Pembangunan Desa (P2D) dan Percepatan Pembangunan Keluarahan (P2K) sebesar 200 juta per desa/kelurahan pada kegiatan-kegiatan peningkatan ketahanan pangan masyarakat di desa dan kelurahan dan melaksanakan razia gabungan penggunaan masker dalam penanganan penyebaran covid-19 yang melibatkan petugas TNI, Polri, Satpol-PP dan BPBD sert memfasilitasi dan mendistribusikan Bantuan Sosial Tunai (BST), PKH, dan BLT yang diberikan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

Dari pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun yang lalu, Pemkab Sarolangun telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya sebagai berikut, Indonesia Award tahun 2019 yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun atas Tata Kelola Pemerintahaan Bidang Pelayanan Publik dan Perencanaan Pembanguan dari inews TV, mempertahankan Opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dari BPK RI, predikat SAKIP “B’’ atas penilaian Kinerja Akutabilitas Pemerintah Kabupaten Sarolangun dari Kemenpan RB RI, swastisaba kategori Wiwerda atas penghargaan Kabupaten / Kota sehat Nasional dari Kementerian Dalam Negeri RI dan Kementrian Kesehatan RI, penghargaan dalam bidang Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Manggala Karya Kencana dari BKKBN RI, penghargaan peringkat ke-empat nasional kepada daerah yang warganya paling rajin cuci tangan dari BPS RI, penghargaan atas Penganugerahan Kepemudaan kategori Kota Layak Pemuda Pratama 2019, dari kementrian Pemuda dan Olahraga RI dan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019, atas kalung Sebalik Sumpah dari kementrian Pemuda dan Olahraga RI.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan daerah, tentu masih banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Sarolangun, diantaranya masih mewabahnya pandemi Covid-19, terbatasnya dana pembangunan, sementara kebutuhan infrastruktur masih sangat banyak, berfluktuasinya harga komoditi perkebunan terutama harga komoditi karet dan sawit, sehingga menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, dimana sebagian besar masyarakat Kabupaten Sarolangun memiliki mata pencaharian sebagai petani karet dan sawit, masalah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), yang saat ini masih terus berlangsung sehingga menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan, termasuk berkurangnya lahan pertanian, masalah penyalahgunaan narkoba, yang semakin hari semakin meningkat, terbukanya potensi konflik sosial, baik dalam hal pemanfaatan sumber daya alam, aliran keagamaan yang menyimpang maupun dalam bidang sosial politik lainnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, mohon dukungan dari Bapak Gubernur Jambi, baik dalam hal pendanaan program dan kegiatan pembangunan, terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan listrik yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi, maupun dalam hal kebijakan dan regulasi daerah, sehingga kami di daerah dapat mengakselerasi pembangunan guna mewujudkan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sarolangun.


PENULIS: CHARLES R
EDITOR: ANSORY S