SEBAGAI masyarakat Jambi kita patut bangga. Akhirnya pemerintah menganugerahi almarhum Raden Mattaher sebagai Pahlawan Nasional kedua dari Jambi setelah Sultan Thaha Syaifuddin.
Rasa bangga ini tentu harus disertai dengan rasa syukur. Sekaligus memacu semangat generasi muda Jambi agar terus berkarya dan bekerja keras membangun daerah ini untuk bisa lebih maju dan berdaya saing tinggi. Selain itu, bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap keluarga pejuang juga harus ditingkatkan.
Kita tahu, foto pahlawan nasional Sultan Thaha Syaifuddin nyaris tidak ditemukan di kantor-kantor, kampus-kampus maupun tiap sekolah. Apalagi foto Raden Mattaher yang baru diangkat jadi pahlawan nasional. Tentu saja ini sangat miris dan mana mungkin kita bisa disebut menghargai jasa pahlawan bila kita sendiri tidak mengenal sosoknya seperti apa.
Mewarisi semangat juang dari para leluhur adalah bukti bahwa kita cinta pada mereka yang telah gugur melawan penjajah. Bila dulu mereka berjuang mengorbankan jiwa dan raganya, sekarang kita harus berjuang mengisi kemerdekaan dengan karya dan rasa kebersamaan serta persaudaraan yang kuat.
Apalagi di tengah pandemi covid 19 di mana segala lini ekonomi menjadi lemah, tentu dibutuhkan kebersamaan dan saling gotong-royong untuk bangkit dari keterpurukan. Bila kita semakin lemah dan kurang perduli terhadap sesama, maka kita akan semakin terpuruk.
Pengorbanan yang kita lakukan sekarang, belumlah sebanding dengan bentuk pengorbanan para pahlawan kita. Artinya memelihara dan merawat sejarah adalah bagian terpenting agar bangsa ini tetap kokoh dan bersatu. Sebab kita sadar, NKRI tidak akan ada tanpa jerih parah para pejuang kita seantero nusantara ini.
Kepada keluarga besar almarhum Raden Mattaher kita ucapkan selamat. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala menjadikan Raden Mattaher sebagai syuhada dan penghuni syurgaNya. Jadilah keluarga yang bisa memberi teladan yang baik bagi masyarakat Jambi dan Indonesia umumnya.
Hari ini ada karena hari kemarin, dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. (M.Chudori, jurnalis/saw)
Mahasiswi KKN UIN Walisongo Semarang Sebarkan Edukasi Peduli Covid-19 ke Warga
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin