Radarjambi.co.id-TANJABARAT- Pandemi membuat guru dan siswa belajar dari rumah dan mendorong guru untuk melakukan banyak kreativitas, salah satunya adalah membuat pojok baca di rumah siswa.
Setiap siswa mendesain sendiri karya pojok bacanya, yang terpenting letak buku dapat terjangkau oleh anggota keluarga lainnya ketika mau membaca.
Menariknya, selain menaruh buku, setiap siswa yang telah membaca buku membuat resume dan dimasukkan ke dalam kotak tabungan ilmu.
“Selain untuk menanamkan budaya baca masih tetap terjaga, juga mendorong siswa melatih kreativitas dalam menata pojok baca di rumah,” ujar Sampurna, guru SDN 005 Kuala Tungkal yang juga fasilitator Tanoto Foundation, Senin, (25/1/2021).
Dirinya melanjutkan mendorong siswa memiliki kebiasaan membaca itu butuh kreativitas. Guru bisa meminta siswa mengerjakan proyek kecil-kecilan di rumah.
“Ide awalnya siswa bisa membaca dimana saja dan kapan saja, termasuk membaca buku saat berada di rumah, saya ingin siswa memanfaatkan ruang kosong di rumah dengan membuat pojok baca,” ujarnya.
Menurut Sampurna, pojok baca di rumah selama pandemi membuat siswa semakin dekat dan mencintai buku.
“Pandemi membuat siswa belajar dari rumah, jangan sampai budaya baca menurun, saya dorong mereka tetap baca buku dari rumah, makanya tercetuslah ide membuat pojok baca di rumah,” imbuhnya.
Manfaat Pojok Baca di Rumah
Masa pandemi membuat sulit dalam mengaktualisasikan pendidikan, salah satunya pojok baca.
Namun, pojok baca dibuat bukan untuk menyaingi perpustakaan, namun justru membantu perpustakaan sekolah dalam menciptakan gemar membaca dan rutinitas membaca bagi siswa.
Sehingga buku-buku yang ada di rumah diharapkan berbeda dengan buku buku yang ada di sekolah.
Dalam rangka pengembangan minat baca siswa di rumah, pojok baca di setiap rumah memiliki manfaat antara lain:
• Siswa dapat menata dan mengambil buku bacaan pada pojok baca dengan mudah.
• Siswa dapat membuat resume bacaan dan mendukung pembelajaran oleh guru.
• Merangsang siswa untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik.
Budayakan Literasi Keluarga
Literasi yang telah dibangun oleh guru di sekolah yang sempat terhenti akibat pandemi tidak diinginkan oleh Sampurna.
Sampurna menambahkan tujuan dibuatnya pojok baca di rumah agar siswa lebih mudah ketika membaca buku bersama keluarga.
Budaya baca yang telah terjadi di sekolah diharapkan Sampurna mendapatkan dukungan dari keluarga.
“Manfaat yang lain adalah sebagai wadah kreativitas, menambahkan pengisi waktu, melatih kecerdasan berpikir, mendorong latihan menulis. Dengan kata lain sebagai motivasi literasi dan penumbuhan semangat membaca dan menulis,” tukas Ibu Sampurna.
Faizah, siswi kelas VI SDN 005 Kuala Tungkal mengatakan bahan yang dibuat sangat sederhana.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat agar mading menarik mulai dari kertas kado yang berwarna, lem, kemudian spidol untuk menulis.
“Suka dikasih kertas kado, buat naruh buku agar cepat mendapatkan buku kalau ada pojok baca di kamar,” ungkap Faizah.
Ia mengaku dengan adanya pojok baca buku lebih teratur ditaruhnya, sehingga menjadi lebih rapih.
“Saya juga bisa menulis dari apa yang saya baca,” ujarnya. (rvi/akd)
Kemendikbud Tetapkan Turun Mandi Ka Aek Dari Sungai Bengkal Jadi WBTB Indonesia
4 Januari 2021, SD dan SMP di Sarolangun Terapkan Belajar Tatap Muka
Dosen Prodi PBSI FKIP UNJA Adakan Pelatihan Penulisan Surat Dinas di Tanjung Jabung Timur
Prodi Kesehatan Masyarakat UNJA Gelar PkM di SMP Negeri 13 Pelayangan Kota Jambi
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre