Wawako Maulana Serahkan Secara Simbolis Bantuan Dampak PPKM

Selasa, 10 Agustus 2021 - 15:47:04


/

RADARJAMBI.CO.ID -Wakil Walikota Jambi H.Maulana yang di dampingi oleh Kabulog,PT Pos Indonesia,Dinas Sosial beserta jajaran Pemerintah Kota Jambi Senin pagi(9/8)hadir di RT 05 Kel.Thehok untuk menyerahkan bantuan penerima manfaat KPN BPMT dalam program PPKM yang salah satunya membatasi mobilitas.

Masyarakat yang sering keluar rumah tidak terkontrol jumlah yang banyak dan terjadi kerumunan,maka kasus tidak bisa turun.

Oleh karena itu melalui program ini hari ini di bagikan 100 ton lebih kepada KPN BPMT di Kota Jambi dan besok 30 ton lebih "ujar Maulana.

"Ditambahkannya,mudah-mudahan pembagian beras 10 kg per keluarga ini memberikan dampak penurunan mobilitas masyarakat.

Sehingga secara simultan otomatis Covid-19 di Kota Jambi akan turun.dan hari ini kami juga akan turun memimpin rapat persiapan,jikalau evaluasi kita terjadi peningkatan terus kasus dan yang kedua angka kematian terus meningkat dan bor rumah sakit terus tinggi,maka tidak ada pilihan lain kita akan lakukan PPKM yang di perketat.

Untuk persiapan itu semua,salah satu hal yang mendasar dalam menjamin ketersediaan bahan pangan terutama keluarga yang kurang mampu di Kota Jambi dan ini yang sedang kita persiapkan Kata Maulana.

Dengan di berikannya beras 130 ton sama besok,ini sudah mengurangi mobilitas karena salah satu alasan masyarakat keluar rumah adalah mencari beras.dan hari ini kita kasih beras 10 kg setiap keluarga penerima manfaat.

Di tanya berapa penerima manfaat yang ada di e warung pelangi,Maulana mengatakan ada 360 keluarga dan tersebar di seluruh Kota Jambi,karena. satu rumah 10 kg dan kita bagikan 130 ton.

Kondisi berdasarkan PPKM di Kota Jambi kata Maulana kondisinya flutuaktif dari setiap hari,tetapi dari evaluasi secara nasional bapak presiden mengintruksikan kepada kita untuk membatasi mobilitas.

Jadi yang belum turun ini adalah mobilitas yaitu kesadaran terhadap prokes sudah agak tinggi,tapi pergerakan orang apalagi malam Minggu itu masih tetap ramai, dan ini di sinyalir tempat proses penularan Covid-19.

Pembatasan mobilitas ini akan di persiapkan secara matang sehingga di rumah-rumah masyarakat itu punya bahan pangan itu yang pertama.

Dan yang kedua semua yang isolasi mandiri di rumah itu kita dorong ke rumah isolasi yang di persiapkan pemerintah dan perlu di ketahui masyarakat bahwa itu semua gratis.

Karena sebagian besar ngomong bahwa akan bayar itu tidak benar dan kalau isolasi di tempat yang telah di tunjuk pemerintah di kasih makan,di awasi oleh tenaga kesehatan dan di kasih obat.kalau isolasi di rumah evaluasi kami itu tetap menularkan kepada anggota keluarga yang lain.

Di jelaskan Maulana kalau isolasi di rumah suaminya kena ngomongnya isolasi mandiri tapi kontak sama anak dan istrinya,sehingga satu rumah jadi positif semua dan ini salah satu upaya adalah rumah isolasi terpusat.(ria/kad)