Disebuah kota tinggal lah anak perempuan bernama Rin, ia duduk di bangku kelas 3 SMA. Rin memiliki 3 orang sahabat yang bernama Cecel, Tata, dan Kaka, mereka selalu bersama" kemapun mereka pergi. Cecel, Tata dan Kaka adalah sahabat terbaik yang dimiliki Rin, mereka selalu melindungi satu sama lain.
Suatu hari ujian kelulusan berlangsung, Rin, Cecel, Tata, dan Kaka berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai ujian terbaik agar mereka bisa lulus bersama". Tibalah di hari kelulusan akhirnya mereka berempat lulus dengan nilai yang baik.
Namun beriringan dengan berjalannya waktu Cecel, Tata dan Kaka mulai sibuk dengan dunia mereka masing" hingga lupa dengan keberadaan Rin.
Rin yang merasakan hal itu tentunya sangat sedih ia berfikir semudah itu para sahabatnya melupakan dirinya, bahkan untuk berkomunikasi melalui handphone saja mereka tidak pernah. Hati kecil Rin berkata "Apakah mereka sudah memiliki sahabat baru yang lebih baik dan lebih asik dariku" ujar Rin.
BACA JUGA : indahnya-persahabatan
Rin tak ingin terus-terusan memikirkan para sahabatnya, ia mulai menyibukkan diri dengan mendaftarkan dirinya untuk masuk ke perguruan tinggi Negeri.
Tibalah saatnya Rin memasuki perguruan tinggi Negeri, ia memilih prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia karena dirinya sangat ingin bisa menjadi seorang guru terutama ia sangat ingin bisa menjadi guru sukarelawan untuk daerah terpencil yang jauh dari kota.
Ditengah-tengah semester dan kesibukan Rin menjadi mahasiswi hal yang tak di inginkan dan tak di duga oleh Rin pun muncul.
Orang tua Rin berpisah, membuat mental rin menjadi terguncang, ia putus asa dan sempat berfikir untuk berhenti dari perguruan tinggi karena ia memutuskan untuk bekerja, agar bisa membantu mamanya mencari uang untuk membiayai kehidupan mereka.
Tak hanya karena masalah keluarga saja Rin menjadi terpuruk, ia juga sedih para sahabatnya yang dulu tak pernah lagi memperdulikan keadaan Rin, terutama saat dimana Rin harus melihat orang tuanya berpisah, yang pada saat itu Rin sangat membutuhkan kehadiran para sahabat-sahabatnya.
Namun Rin tidak terlarut dalam kesedihan berkepanjangan, ia tersadar bahwa dia memiliki cita-cita dan mimpi yang harus terus di perjuangkan demi membahagiakan orang banyak.
Mulai saat itulah Rin menjadi sosok anak yang tegar dan penuh dengan rasa semangat. Ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perguruan tinggi dan belajar dengan giat agar bisa menggapai cita-citanya.
Beberapa tahun kemudian Rin akhirnya lulus dari perguruan tinggi Negeri, ia memiliki gelar Sarjana yang sudah lama sangat di inginkan.
Tak lama setelah lulus Rin mencoba untuk mendaftarkan dirinya menjadi seorang guru suka relawan yang sangat dibutuhkan terutama di desa" terpencil yang jauh dari kota.
Rin akhirnya di tempatkan di sebuah desa yang berada di Pulau Kalimantan, ia mulai mengajar menjadi guru sukarelawan. Rin menjadi guru SD di desa tersebut, yang saat itu benar-benar membutuhkan tenaga kerja guru sukarelawan, anak-anak murid yang di ajarkan Rin pun sangat bahagia bisa memiliki guru yang baik, ramah dan lemah lembut seperti Rin. Mereka sangat menyayangi sosok Rin yang penuh dengan keceriaan.
Pada akhirnya Rin menyadari bahwa semua cobaan dan ujian dari Yang Maha Kuasa membuat pribadi Rin menjadi lebih baik dan membuat Rin bisa menggapai cita-cita mulianya yang selama ini ia impikan.
Rin bangga pada dirinya sendiri karena dia bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk masyarakat banyak. Kini Rin tetap melanjutkan cita-cita mulianya agar anak-anak Desa tersebut bisa memiliki pendidikan yang sama dengan anak-anak yang berada di Kota. Karena bagaimanpun juga mereka adalah penerus bangsa yang akan menjaga dan merawat Negara ini. (***)
Karya : Meylani Cindy Ardana
Mahasiswa Universitas Jambi
Dudu Mawarida Sembiring , Tiga kali Berturut-turut Raih Predikat Mahasiswa Berprestasi
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre