Karya : Nadia Vitaloka
Kala itu waktu senja mulai datang Tak sengaja kita berpapasan yang menimbulkan tanda tanya dan keingintahuan
Siapakah gerangan?
Seakan angin berbisik yang senantiasa membuat hati ini bergembira
Yang membuat pipiku kian memerah
Oh tuhan
Perasaan apakah ini yang seakan membelenggu dan mengikat seluruh relung jiwaku
Bayangannya, senyumannya selalu terlintas di benakku
Seakan terjerat akan pesonanya
Seketika jantung berdetak cepat tak sesuai irama
Lalu, aku berkata apakah ini yang dinamakan dengan cinta
Oh tuhan
Ternyata dia yang kutemui dengan tidak kesengajaan
Dia yang kudambakan dalam diam
Kini menjadi penyemangat dalam hidupku
Setiap langkah yang aku dan dia jalani menjadi momen yang sangat berarti
Tepat saat ini aku dan dia telah jauh melangkah
Ribuan kerikil tajam menghadang
Angin menerjang
Hiasi perjalanan yang sangat panjang
Oh tuhan
Saat ini hanya seuntai doa yang kupanjatkan
sebagai penopang kehidupan
tujuan dengan kekokohan pendirian
tanpa tersentak satu kalimat yang menghadang
Dengan kabut hitam yang membungkam keegoisan
Hingga mampu menggapai harapan dan kemungkinan
Dalam sebuah kalimat yang terucap yang membawa ke pelaminan
Mandiangin, 9 Oktober 2021.
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre