Cerita Dian Nisa Istofa, Dosen UIN STS Jambi Mengajar di Tengah Pandemi

Jumat, 19 November 2021 - 11:24:45


/

RADARJAMBI.CO.ID- Perkuliahan di tengah pandemi tidaklah mudah untuk mencapai tujuan perkuliahan, apalagi dengan mata kuliah statistik pendidikan dan belajar secara daring untuk semester V. 

Ia harus berfikir lebih keras untuk mengelola perkuliahan agar tujuan tercapai.

Berbekal pengalaman dan materi dari Program PINTAR Tanoto Foundation, ia menerapkan perkuliahan aktif dan budaya baca.

“Mahasiswa harus tetap diajarkan perkuliahan aktif, meskipun di tengah pandemi,” ujar Dian Nisa Istofa, dosen UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Jum’at, (19/11).

Kali ini ia mengajak mereka membaca sebuah buku yang berjudul pengantar statistik pendidikan, karya Anas Sudijono.

Membaca dan berdiskusi tentu akan menambah wawasan mahasiswa di tengah kondisi perkuliahan di masa pandemi.

“Mereka harus kita dorong untuk tetap berdiskusi meskipun perkuliahan dilaksanakan secara daring,” katanya.

*Gunakan Berbagai Platform*

Agar perkuliahan tatap maya berjalan lancar, Dian menggunakan beberapa platform digital, mulai dari zoom, google classroom, hingga telegram.

“Pertemuan satu, saya menggunakan zoom agar dapat menampung banyak mahasiswa,” ujarnya. 

Dalam pertemuan satu, masih membahas tentang apa itu statistik pendidikan, dan mengapa mahasiswa perlu belajar statistik.

Sebelum pertemuan satu, Dian meminta mahasiswa buku tersebut, agar ketika diskusi di zoom, mahasiswa memiliki pengetahuan ketika membicarakan hal tersebut.

Lalu pada pertemuan berikutnya menggunakan google classroom, “Agar para mahasiswa juga memiliki pengalaman menggunakan perangkat selain zoom,” kata Dian. 

*Buat Video dan Unggah ke YouTube*

Agar mahasiswa dapat melihat tayangan ulang perkuliahan, Dian merekam video perkuliahannya dan meminta mahasiswa menonton video.

“Jadi, perkuliahan di era pandemi membuat kita harus kreatif, termasuk diantaranya adalah saya membuat video resume perkuliahan, lalu mengunggahnya ke YouTube,” katanya.

*Tantangan pun bermunculan*

Banyak mahasiswa minta belajar secara offline karena tetap tidak paham, salah satu alasannya agar dapat memahami materi secara utuh.

Namun, karena sudah kebijakan kampus, Dian selaku dosen tidak berani melanggar aturan.

“Akhirnya selalu saya motivasi para mahasiswa agar tetap semangat dalam mengikuti perkuliahan secara daring,” pungkasnya.(*)