Kejar target, SKK Migas-KKKS PHR Zona 1 tajak sumur Sungaigelam

Jumat, 24 Desember 2021 - 08:23:04


/

RADARJAMBI.CO.ID-Adanya pandemi COVID-19 yang hingga kini belum juga usai, tidak menyurutkan optimistis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mendukung visi mencapai produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.

“Kita tetap otimis dalam mendukung capaian target produksi 1 juta BOPD Minyak dan 12 BSCFD Gas pada tahun 2030,” ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan.

Menurutnya, optimistis tersebut didukung semangat semua KKKS di bawah koordinasi SKK Migas Sumbagsel termasuk KKKS PHR Zona 1.

“Kita memiliki strategi untuk terus meningkatkan produksi di tengah pandemi saat ini. Kita melihat bagaimana SKK Migas mencapai target yang ditetapkan pemerintah di tahun 2030 melalui kegiatan yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir atau fokus di tahun ini,” lanjutnya.

Terkait hal tersebut, SKK Migas menyampaikan juga membutuhkan bantuan dari local partner atau stakeholder sehingga bisa memenuhi kerangka-kerangka yang sudah ditetapkan pemerintah kepada SKK Migas dan KKKS untuk mencapai target produksi yang sudah ditetapkan.

“Tentunya kalau kita mengandalkan produksi yang sekarang, produksi akan di-cleaning, tapi kalau kita masifkan kegiatan dengan eksplorasi, tentunya akan menemukan cadangan-cadangan baru sehingga nanti diharapkan ada temuan cadangan besar yang bisa membantu pemerintah melakukan pemunuhan energi untuk ketahanan energi nasional,” ungkap Anggono.

Sementara itu, Arif Hari Suseno, Field Manager Jabung PetroChina International Jabung Ltd mengatakan, PetroChina sangat mendukung target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 melalui upaya-upaya di bidang eksplorasi, produksi, dan lainnya.

Pada Agustus 2021, SKK Migas meresmikan proyek West Betara (WB) Non-Associated gas (NAG) Compression and Condensate Pumping System di Blok Jabung. Selain berdampak positif dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi gas di Blok Jabung, keberhasilan proyek ini juga mendukung produksi gas nasional.

Anggono juga mengatakan pencapaian target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 diharapkan dapat mendukung ketahanan energi nasional Indonesia. Sehingga diharapkan semua pihak dapat mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ketahanan energi nasional tersebut.

Sementara itu Hermansyah, Jambi Field Manager Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 1 mengatakan, salah satu upaya memperoleh cadangan migas baru melalui kegiatan ekplorasi.

Kegiatan eksplorasi adalah tahap awal dari seluruh rangkaian kegiatan hulu migas dimana secara umum, aktivitas eksplorasi meliputi studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi.

Sama halnya dengan kegiatan Tajak yang dilakukan oleh KKKS PHR Zona 1 pada Desember 2021. Sumur Eksplorasi tersebut berlokasi di Desa Sungaigelam, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. 

Sumur yang diberi nama SGET-1 dibor pada 2 Desember 2021 tepat pukul 00.00 WIB dengan trayek bor bearah (directional drilling) dengan rencana titik target kedalaman akhir pada 1.750 mTVDSS atau 1.919 mMD.

Target kegiatan adalah menyentuh Formasi Air Benakat dan Talang Akar dengan besaran sumber daya sebesar 7.7 MMBO + 2 BCFG. Rencananya, kegiatan pengeboran tersebut akan dilakukan selama 85.2 hari.

Pada seremonial syukuran tajak SGET-1 ini, berbagai pihak menyampaikan dukungannya untuk keberhasilan kegiatan ini. Camat Desa Sungaigelam Abdul Hakim, menyampaikan ucapan terimakasih kepada SKK Migas - Pertamina dan mengharapkan agar kegiatan ini berjalan lancar.

Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat mendukung penuh kegiatan ini, masyarakat tidak akan mempersulit dan menghalangi karena ini termasuk ke dalam kepentingan bangsa dan negara. 

Dengan adanya kegiatan Sumur Eksplorasi SGET-001, diharapkan dapat menghasilkan target hidrokarbon yang diharapkan serta dapat mewujudkan target dan cita-cita bersama untuk mencapai 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.(*)