Karya : Andinfadillah
Mata tak henti tumpahkan airnya
Hidung memerah kalahkan pipi merona
Isak tangis beradu dengan degub jantungnya
Ada sayatan luka dalam jiwanya
Mencoba memutar kembali memori
Dimana saat itu cinta menyatukan hati
Dimana saat itu kasih sayang selalu berbagi
Ucapnya cinta sampai mati
Namun malah terkhianati
Cinta itu kehilangan hati
Tersisa hanyalah sebuah janji
Komitmen yang dulu terucap teringkari
Ku coba tegarkan kembali
Hati yang terusik ini
Kuat, meski sendiri
Tanpa ada hati lain yang menemani. (***)
Kuliah Secara Online Sangat Tidak Efektif Dalam Penyampaian Materi Kuliah
Warga Desa Tuo Ilir Titip Harapan ke Agus-Nazar, Minta Perbaikan Jalan