Pendidikan merupakan hal yang teramat penting, di zaman seperti saat ini sulit bagi seseorang untuk meraih pekerjaan yang layak jika pendidikan yang mereka miliki tidak memadai.
Jadi tidak heran jika orang tua akan berupaya untuk memberikan pendidikan yang tebaik bagi anaknya.
Baik itu dari tingka TK, SD, SMP, SMA dan sampai ke perguruan tinggi. Namun tidak dipungkiri masih ada saat ini sekolah yang masih minim fasilitas, baik SD, SMP dan SMA.
Hal itu tak membuat orang tua mengendurkan niatnya dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.
Dalam tulisan saya kali ini saya mengunjungi salah satu SD di Desa Kerangan, Kabupaten Muarojambi yang fasilitas sekolahnya minim.
Pagi yang tidak begitu cerah, dengan keadaan yang gerimis dan mendung namun saya tetap semengat untuk melakukan perjalanan menuju SD N 71 Keranggan Kecamatan, Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
Sebelum berangkat tentunya saya memulai dengan sarapan pagi terlebih dahulu agar perjalanan menjadi lebih bersemangat
SD yang terletak persis di tepi Sungai Batanghari, perjalanan menuju kesana lumayan jauh. Namun sangat terbayarkan karna setiap perjalanan selalu di suguhkan pemandangan desa yang masih sangat asri, sawah yang membentang masih sangat luas disana, untuk sampai di SD nya pun kita harus menyebrangi sungai dengan menggunakan ketek.
Tidak sampai disitu sebelum sampai ke SD nya saya harus melewati jalan kecil yang di kelilingi hutan, sungai dan juga makam atau kuburan.
Orang orang disana sangat ramah dan kebetulan saat saya menuju SD tersebut warga Keranggan sedang gotong royong membersihkan pohon pohon yang menutupi makam.
Keadaan SD yang tidak memiliki listrik di karenakan dana yang tidak cukup, pagar yang masih menggunakan kayu namun sudah tidak koko lagi.
Tidak memiliki air bersih dan saat air sungai meluap pun SD ini pasti terendam walaupun tidak begitu tinggi airnya karna SD tersebut di tepi sungai yang sangat di khawatirkan ada anak yang bermain di tepi sungai.
Jumlah murid sendiri ada 99 orang yang awalnya lebih dari 100 orang, namun banyak yang pindah karna ikut orang tua, jumlah gurunya ada 15 orang.
Untuk kelas sendiri di SD ini lengkap ada enam ruangan, memiliki kantor, perpustakaan dan juga WC.
Saya melihat jelas betapa semangat nya anak anak disana untuk menempuh pendidikan, karna yang saya lihat hampir dari murid disana berjalan kaki.
Dan untuk jalan kecilnya saja sudah lumayan jauh untuk di tempuh, namun untungnya yang bersekolah disana semua asli warga keranggan. (***)
Penulis : Jesica Indah Fitri
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB