Dongeng vs Gadget

Jumat, 15 April 2022 - 15:41:58


Dina Muliddina Nurhasanah
Dina Muliddina Nurhasanah /

Radarjambi.co.id-Kemajuan teknologi merupakan salah satu hal yang tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan manusia.

Saat ini media teknologi seperti gadget, laptop, tablet dan lainnya sudah menjadi kebiasaan dan sulit untuk dilepaskan dari kehidupan. Bahkan sudah sering dijumpai pada anak-anak yang sudah menggunakan gadget.

Perkembangan teknologi memberikan kemajuan dengan banyaknya pandangan orang sebagai orang tua.

Sebelumnya orang tua kerap kali membiarkan anaknya untuk bermain, mengeksplor dunia luar bersama teman-teman sejawatnya seperti melakukan permainan tradisional.

Akan tetapi seiring berkembangnya zaman orang tua cenderung memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam mengakses gadget sebagai ganti dari permainan tradisional.

Banyak sekali anak-anak yang sudah kecanduan bermain gadget sehingga melupakan media belajar lainnya seperti membaca dongeng.

Saat ini minat membaca dongeng dikalangan anak-anak cukup miris, mereka lebih memilih untuk menonton youtube, bermain game online, dan lainnya.

Penggunaan gadget dapat menimbulkan dampak negatif pada anak-anak diantaranya dengan adanya konten yang kurang baik dan tidak mendidik, dapat mempengaruhi kesehatan fisik (masalah pada penglihatan), mengalami ketergantungan, bahkan dapat menghambat perkembangan sosial anak.

Waktu ideal penggunaan gadget untuk anak menurut para ahli disebutkan bahwa waktu maksimal anak untuk mengakses gadget ialah 1-2jam per harinya.

Pemakaian gadget yang berlebihan menimbulkan banyak dampak negatif, maka dari itu sebagai orang tua bisa mengawasi dan membatasi penggunaan gadget pada anak-anak.

Hal tersebut bisa diubah dengan media dongeng sebagai gantinya, meskipun tidak mudah tetapi para orang tua bisa mencoba hal tersebut. Dongeng memang identik dengan anak-anak, selain menghibur dongeng juga mempunyai manfaat.

Contohnya seperti dongeng “Si Kancil”, “Bawang Putih”, dll di dalamnya selalu terdapat nilai-nilai yang baik dan mendidik sehingga dapat membentuk karakter yang baik untuk anak-anak. Banyaknya manfaat dari membaca dongeng yaitu :

Meningkatkan keterampilan berbicara pada anak, karena otomatis anak-anak akan mengenal banyak kosakata, meningkatkan minat membaca, mengembangkan keterampilan berfikir, merangsang imajinasi dan kreativitas, mengenalkan berbagai macam nilai moral serta membantu anak untuk mengenal emosi.

Salah satu menfaat membaca dongeng untuk anak adalah mengenalkan kebiasaan membaca sejak kecil. Seperti yang dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) “membaca buku cerita bisa orangtua lakukan saat bayi masih dalam kandungan, terlebih lagi di usia 24-25 minggu, omdera pendengaran janin sudah mulai terbentuk”.

Membacakan dongeng untuk anak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak maupun orang tua.

Selain sebagai hiburan, ada banyak manfaat dongeng untuk anak yang sangat baik bagi perkembangan psikis serta morilnya. Banyak sekali pesan yang terkandung dalam suatu dongeng atau biasa dsebut dengan amanat.

Macam-macam pesan yang terkandung dalam dongeng : nilai moral, nilai estetika, nilai sosil budaya dan nilai religius. Sebagai media untuk mengasah perkembangan anak dongeng lebih sehat dan ramah digunakan ole anak-anak dibandngkan gadget.

Hal hal tersebut menjadi pengawasan bagi orang tua agar anak tidak kecanduan terhadap gawai serta enggan berinteraksi sosial. Pada usia dini anak mengalami masa keemasan yang disebut golden age artinya anak lebih peka terhadap rangsangan. 

Dengan demikian penggunaan gadget terhadap anak usia dini harus dalam jangka tertentu dan harus dalam pengawasan keluarga terutama peran dari orang tua.

Peran orang tua sangat penting sebagai figur untuk menemani anak dalam mengawasi, dan mengarahkan pemakaian gadget agar bermanfaat bagi tumbuh kembangnya anak usia dini.

Solusi dari permasalahan penggunaan gadget pada anak-anak dengan cara membatasi pemakaian gadget, mengawasi anak dalam bermain gadget dengan figur orang tua yang berperan sangat penting serta memberi jadwal waktu yang tepat saat anak bermain gadget, agar gadget tidak dapat menghambat perkembangan sosial anak usia dini. (***)

 

Penulis : Dina Muliddina Nurhasanah

Mahasiswa PBSI- FKIP, Universitas Ahmad Dahlan