Radarjambi.co.id-Pemerintah Provinsi Jambi mengalokasikan dana sebesar Rp1,9 miliar dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk menanggulangi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah itu.
"Dana yang dialokasikan pemerintah digunakan untuk pembelian obat-obatan ternak, sarana prasarana, sosialisasi/KIE dan pendampingan untuk pengendalian serta penanggulangan PMK," kata Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani di Jambi, Selasa.
Abdullah Sani menjelaskan PMK merupakan penyakit yang berasal dari virus dan bersifat akut serta sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah. Penyakit PMK ditandai dengan adanya pembentukan vesikel atau lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.
Meskipun tidak menular ke manusia, lanjut dia, PMK mengakibatkan dampak kerugian bagi perekonomian masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saat ini, Provinsi Jambi memiliki populasi ternak cukup besar, yaitu 694.731 ekor ternak yang tersebar di sebelas kabupaten dan kota di daerah itu terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba yang dapat terdampak penyakit PMK.
PMK telah terdeteksi di delapan kabupaten dan kota di wilayah Jambi. Diantaranya Kabupaten Batang Hari, Kota Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kota Sungai Penuh.
Per tanggal 25 Juni 2022, hewan ternak yang terpapar PMK di daerah itu berjumlah 858 ekor, dan 409 ekor hewan ternak sudah dinyatakan sembuh.
"PMK menyebabkan peternak mengalami kerugian ekonomi karena penurunan bobot badan pada ternak dan estetika, sehingga nilai jual ternak menurun, salah satu upaya percepatan penanggulangan PMK yakni dengan melakukan vaksinasi," kata Abdullah Sani.
Pada tahap pertama, Pemerintah Provinsi Jambi mendapatkan alokasi vaksin PMK dari Pemerintah Pusat sebanyak 4.900 dosis. Melalui vaksin tersebut, diharapkan dapat mempercepat langkah penanggulangan penyebaran PMK.
Abdullah Sani berharap seluruh kabupaten dan kota dapat bersinergi melakukan vaksinasi PMK pada hewan ternak di daerahnya masing-masing, mengingat kondisi tenaga kesehatan hewan di Provinsi Jambi yang terbatas.
Berdasarkan catatan, Jambi saat ini baru mempunyai sebanyak 64 orang dokter hewan, 107 orang para medik dan 117 orang inseminator, sehingga membutuhkan upaya dan kerja yang lebih keras untuk mengendalikan PMK di Provinsi Jambi.
"Maka dari itu seluruh kabupaten dan kota diharapkan dapat bersinergi melakukan vaksinasi jelang pelaksanaan kurban di Hari Raya Idul Fitri 1443 hijriah," kata Abdullah Sani.(har)
Kadis Ketahanan Pangan Asraf Hadiri Hari Keamanan Pangan Sedunia
Pantau Kegiatan PKU Poktan Sumber Rejeki Desa Pulau, Asraf Harap Bisa Meningkatkan Pendapatan
Al Haris Harap Kualitas Pelayanan Publik Pada Polri Meningkat
Pertamina EP Jambi Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Kumpeh Ulu dengan PMT