Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Siswa

Minggu, 10 Juli 2022 - 20:15:12


Eryke Sukma Widiarna
Eryke Sukma Widiarna /

Pembelajaran di sekolah biasanya dilakukan secara face-to-face atau tatap muka. Berinteraksi dengan teman dan guru adalah kegiatan yang sudah biasa dilakukan.

Pembelajaran seperti ini terus dilakukan sampai sebelum munculnya wabah Covid-19. Covid-19 adalah pandemi yang melanda hampir semua negara di bumi ini. Ditetapkan sebagai pandemi olehWorld Health Organization (WHO) pada awal tahun 2020.

Hampir diseluruh negara yang terdampak oleh Covid-19 mengalami perubahan gaya hidup, seperti pekerjaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lainnya.

Setiap negara yang terdampak pandemi membuat kebijakan pembatasan aktivitas di luar ruangan demi menekan jumlah angka kematian dan penularan akibat Covid-19.

Pembatasan ini berlaku di semua kalangan masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dunia kerja, maupun pemerintahan.

Kebijakan pembatasan ini juga berlaku di Indonesia yang awalnya dilakukan di kantor beralih work from home. Dunia pendidikan juga mengeluarkan kebijakan baru tentang metode pembelajaran.

Metode baru ini dikeluarkan sesuai dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengharuskan setiap siswa belajar di rumah.

Pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah memanfaatkan berbagai aplikasi, seperti Google Classroom, Zoom, Google Meet dan aplikasi penunjang pembelajaran lainnya.

Pembelajaran daring membuat sebagian siswa tidak paham dengan pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Guru yang menjelaskan materi secara daring membuat sebagian siswa malas mendengarkan, siswa yang mengikuti Zoom atau Google Meet tidak menyimak karena siswa bisa melakukan banyak aktivitas tanpa sepengetahuan guru.

Faktor lain yang memperburuk adalah ketergantungan terhadap aplikasi Google, siswa dapat mencari semua jawaban dalam aplikasi tersebut.

Selain itu, banyak siswa yang terlalu menyepelekan pembelajaran, pada saat ujian mereka dapat leluasa membuka buku atau mencari jawaban di internet.

Pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif karena ketika dirumah kebanyakan siswa tidak bisa fokus dalam pembelajaran.

Beberapa masalahyang dikeluhkan siswa adalah gangguan sinyal, masalah kuota internet, tugas yang diberikan terlalu banyak, sulitnya memahami materi karena tidak adanya interaksi langsung dengan guru.

Pengawasan dari guru yang kurang terhadap siswa membuat siswa lalai dalam mengerjakan tugas, akibatnya siswa lebih banyak bermain media sosial daripada belajar.

Meskipun pembelajaran dari rumah mudah dilakukan, tetapi dampak negatifnya sangat banyak. Tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran menurun karena beberapa masalah di atas.

Pemahaman yang menurun berdampak pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia karena kurangnya ilmu pengetahuan serta ketergantungan terhadap internet.

Tidak hanya kecerdasan mereka, tetapi rasa sosial, tanggung jawab, dan rasa sopan santun pun menurun drastis. Hal ini harus menjadi acuan bagi pemerintah untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif kedepannya. (*)

Penulis  : Eryke Sukma Widiarna, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas  Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Angkatan 2021.