Pemulihan Pembelajaran Pascapandemi

Minggu, 17 Juli 2022 - 20:15:12


Faridatul Jannah
Faridatul Jannah /

Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia secara global. Salah satu yang paling terdampak adalah aspek pendidikan.

Dalam hal ini, yang merasakan imbasnya bukan hanya peserta didik, guru, lembaga pendidikan, ataupun segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan sekolah saja, tetapi juga terjadi secara psikologis yang dialami anak dan remaja sebagai seorang individu juga sebagai seseorang yang sedang menempuh pendidikan.

Permasalahan muncul seiring dengan datang dan meningkatnya pandemi dalam kurun waktu tertentu, yang tentunya sangat memengaruhi kualitas layanan pendidikan oleh guru dan objek pendidikan itu sendiri, yakni siswa.

Tak hanya tentang kualitas proses transformasi ilmu maupun upaya memberikan pendidikan karakter yang memisahkan guru-siswa karena pandemi.

Sehingga ketercapaiannya jauh dari yang diharapkan, akan tetapi ada hal-hal lain yang bisa bertahan dari pandemi ini, yakni individu yang memiliki motivasi tinggi berjuang menjaga kesehatan, mengembangkan diri, tidak menyerah belajar, dan siap menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan baru.

Di balik bencana pandemi Covid-19 ada keberkahan bagi yang “mau belajar” dari masalah dan tantangan zaman.

Kualitas pendidikan akan terus teruji dengan peningkatan kualitas para guru yang diikuti para siswanya.

Di era disrupsi ini, sudah tidak zaman jika ada guru gaptek (Gagap Teknologi). Selama pandemi para guru “dipaksa” mampu mengajar di grup kelas dunia maya yang membuat media berbasis teknologi hingga menulis raport menggunakan aplikasi.

Pemerintah terus melakukan sejumlah langkah guna mendorong kerja sama dalam melakukan pemulihan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.

Mempertimbangkan pergerakan kasus Covid-19 yang mulai terkendali, pemerintah terus memperbarui dan melakukan penyesuaian kebijakan dalam upaya mengoptimalkan pemulihan layanan pendidikan.

Proses perubahan pembelajaran dari daring ke luring yang dirasakan dari pihak sekolah saat ini terletak pada perubahan sikap dan perilaku siswa yang semakin berkurang terhadap rasa hormat serta taat aturannya.

Kurang lebih 1 tahun proses pembelajaran daring dilakukan yang mungkin membuat peserta didik menjadi lebih sedikit kurang sopan.

Karena pada saat pembelajaran daring guru juga kurang dalam mengawasi sikap dan perilaku siswa sehingga dengan adanya perubahan pembelajaran ini sangat terlihat perbedaan sikapnya.

Mulai dari kesopanan terhadap guru, pengumpulan tugas yang disepelekan siswa serta cara siswa dalam bergaul dengan temannya. Oleh karena itu guru juga harus lebih ekstra dalam mendidik siswa untuk membantu siswa dalam berperilaku.

Karena seorang guru tidak cukup untuk mengajar mata pelajaran saja tetapi juga harus mendidik sikap dan perilaku siswa.(*)