Di era milenial ini sudah menjadi rahasia umum anak-anak menghabiskan separuh atau bahkan seharian waktunya untuk bermain gadget. Tak ayal, hal tersebut merupakan kebiasaan yang difasilitasi oleh orang tuanya.
Banyak pasangan suami istri yang belum siap menjadi orang tua, sehingga mereka memilih jalan pintas untuk mendiamkan anak-anaknya yang rewel.
Sebagai anak pertama yang sedikit paham akan dunia pendidikan, tentu akan berpikir bagaimana cara agar adik adiknya layak mendapatkan ilmu tambahan dari rumah sehingga mereka bisa belajar sambal bermain.
Menyatukan keefisienan cara belajar secara audio, visual, dan game seperti yang dimainkan oleh anak anak merupakan salah satu ide yang menarik. Beberapa sekolah pernah menetapkan materi ini sebagai metode pembelajaran yang menarik.
Metode yang dilakukan adalah menulis vocab di beberapa kertas kemudian ditempelkan ke bendanya. Contohnya vocab “table=meja” ditempelkan di sisi meja yang sering terlihat.
Atau juga contoh lain, vocab “fan=kipas” ditempelkan di sisi kipas angin yang sering terlihat.
Upaya menempelkan stiker vocab di benda merupakan salah satu pilihan terunik. Karena dengan cara tersebut, anak-anak seakan belajar tanpa merasa bahwa dirinya sedang belajar. Hal yang perlu dikhawatirkan di sini adalah ejaan atau penulisan kata.
Alangkah baiknya sebelum ditempelkan, lihat dulu apakan ejaannya sudah sesuai atau belum. Cara yang bisa digunakan umumnya adalah melihat kamus, namun di zaman sekaarang sudah ada Google Translate dan kamus online misalnya.
Tak hanya menempelkan stiker lalu didiamkan percuma, bimbing anak-anak untuk melafalkan kata tersebut. Setiap kali melihat benda yang terdapat tulisan berbahasa Inggris ajak anak untuk mengucapkan lafal tersebut dengan baik dan benar.
Kita sebagai yang lebih tua dari mereka tentunya harus memiliki kemampuan terlebih dahulu. pahami bagaimana pelafalan yang baik dan benar. Jangan sampai mengucapkan kata “door” menjadi “dur” karena terdapat dua huruf o.
Metode pembelajaran ini juga layak diterapkan di sekolah-sekolah. Karena menggunakan teknik audio visual, metode ini dapat ditangkap dengan baik oleh kebanyakan individu. Cara yang dilakukan juga tak Jauh berbeda.
Dengan menggunakan metode ini anak-anak akan jauh lebih familier terhadap bahasa Inggris. Selain itu sedikit banyaknya mengurangi penggunaan gawai yang berlebih.
Bagus lagi ketika setelan gadget Anda menggunakan bahasa Inggris sehingga mereka akan memiliki inisiatif untuk bertanya “apa artinya tulisan ini?” kepada kita. Maka dari itu metode ini dikatakan menyenangkan karena anak anak akan belajar dari itu. (*)
Penulis : Anggita Syafariza Kurnia, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ahmad Dahan, Yogyakarta.
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi