Radarjambi.co.id-Maraknya pemberitaan mengenai kasus bunuh diri yang terjadi di indonesia, terutama yang terjadi kepada mahasiswa sangatlah memprihatinkan.
Karena remaja yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa namun kenyataannya malah mengambil keputusan dengan cara instan tanpa memikirkan kedepannya.
Biasanya kasus bunuh diri disebabkan oleh adanya tekanan atau tuntutan dari berbagai hal yang harus dihadapi sehingga akan menimbulkan stres.
Kehidupan penuh stress merupakan peristiwa yang sangat berkaitan dengan gejala depresi yang dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Selain itu, juga terdapat permasalahan yang sering terjadi yaitu timbulnya perasaan sepi dan merasa tidak ada orang yang mau mendengarkan.
Berbagai penyebab dan tekanan dapat menyebabkan orang merasa kesepian sehingga dapat memunculkan perasaan ingin bunuh diri.
Kesehatan mental atau sering disebut dengan mental Health juga menjadi salah satu penyebab seseorang memiliki rasa ingin bunuh diri.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.
Seperti pada peristiwa mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) bunuh diri, Sabtu (8/10/2022) silam.
Korban diduga tewas bunuh diri akibat depresi setelah ditemukannya surat keterangan psikolog dari rumah sakit mengenai kondisi korban.
Jika memang dugaan bunuh diri tersebut benar karena penyebabnya adalah kesehatan mental ataupun depresi, seharusnya orang-orang yang berada disekitar korban bisa lebih peka dan lebih merangkul korban agar terhindar ataupun dapat mengurangi rasa ketidak nyamanan yang dimiliki oleh korban.
Serta pihak kampus juga dapat meningkatkan layanan untuk mahasiswa agar bisa lebih sadar jika mereka memiliki ke tidak sehatan mental agar mahasiswa bisa cek dan terbuka dengan orang sekitar.
Setalah peristiwa tersebut hendaknya kita semua bisa memperbaiki diri bahwa kesadaran terhadap kesehatan mental itu harus di tingkatkan.
Dan kita memiliki Peran sebagai orang terdekat terhadap orang yang memiliki gangguan kesehatan mental untuk bisa lebih merangkul, menjaga dan saling terbuka.
Serta jangan malu untuk konsultasi pada psikolog agar lebih cepat untuk ditangani.(*)
Penulis :Nada Fidiyah
Teknik Kimia Angkatan 21
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Ahmad Dahlan
Yuk, Cari Tahu Keuntungan dan Karakteristik Marketplace B2B Indonesia
Strategi Tangguh Bisnis UMKM Dalam Upaya Menghadapi Ancaman Resesi Global 2023
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi