Strategi Tangguh Bisnis UMKM Dalam Upaya Menghadapi Ancaman Resesi Global 2023

Rabu, 28 Desember 2022 - 21:17:46


Dian Ariyani
Dian Ariyani /

Radarjambi.co.id-Akhir-akhir ini di negara Indonesia sedang hangat membicarakan topik tentang isu adanya potensi resesi pada tahun 2023.

Dapat kita ketahui pula bahwa presiden Indonesia Bapak Jokowidodo serta Menteri keuangan Indonesia Ibu Sri Mulyani telah mengatakan secara terang – terangan dan terbuka bahwa Indonesia memiliki potensi mengalami resesi di tahun 2023 yang akan datang ini.

Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia khususnya pelaku usaha UMKM menjadi cukup khawatir dalam menghadapi dan mempersiapkan strategi di tahun depan ini.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Putri dengan judul “Persiapan Bisnis Kecantikan Dikala Resesi 2023” menjelaskan bahwa dalam persiapan perspektif Makro Ekonomi resesi kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun atau pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Hal ini diakibatkan karena adanya inflasi yang berlebihan akan menurunkan daya beli masyarakat dan lonjakan inflansi yang saat ini bisa melandai, terutama inggris dan eropa.

Faktor yang menjadi penyebab hal tersebut, yaitu adanya perang negara Rusia dan Ukraina yang belum usai sehingga menyebabkan krisis pangan yang dapat dikatakan cukup berat.

Mengapa demikian, karena negara Ukraina merupakan negara pemasok terbesar untuk sektor pangan dan pupuk bagi seluruh negara di dunia.

Oleh karena itu, akibatnya tahun depan rantai pasok menjadi terganggu karena terjadinya kenaikan harga barang dan pangan serta kenaikan inflansi.

Selain itu, berdasarkan sumber yang saya dapatkan dan membahas mengenai “Kemenkeu soroti ancaman resesi 2023 : tanda-tanda makin besar”.

Analisis kebijakan ekonomi makro Badan Kebijakan Fiskal ( BKF) Kemenkeu Rahardian Zulfadin menjelaskan salah satu factor yang menandakan lonjakan inflansi berdampak negative ke perekonomian dunia adalah pelemahan aktivitas manufaktur.

Walaupun PMI manufaktur masih di level ekspansif, tapi trennya menurun. Menurutnya, Potensi resesi makin besar dilihat dari data yang di rilis IMF pada oktober 2022, yang memproyeksi perekonomian dunia pada 2023 turun menjadi 2,7 persen dibandingkan proyeksi awal sebesar 2,9 persen.

Lalu, bagaimana strategi perencanaan bisnis UMKM dalam upaya untuk membangkitkan ekonomi? UMKM menjadi penyumbang Produk Domestik bruto terbesar bagi Indonesia.

Hingga Juni 2022 sudah ada 19.5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4 persen dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Bapak Sandiaga Salahudin Uno menyebut UMKM merupakan solusi untuk menghadapi resesi tahun 2023.

Dampak dari perlambatan ekonomi ini salah satunya yaitu hilangnya lapangan pekerjaan, maka dari itu peran UMKM ini sangat besar karena dapat menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dengan menambah ekspor, pembiayaan, pengembangan digital, dan lain sebagainya merupakan beberapa cara yang disiapkan oleh pemerintah untuk memperkuat UMKM Indonesia.

selanjutnya, Hal apa yg bisa dilakukan para pelaku UMKM untuk membantu
membangkitkan ekonomi Indonesia?

1. Memiliki value produk yang dapat menjawab permasalahan masyarakat.
Setiap produk yang dihasilkan harus memiliki keuinikan dan nilai berlebih dari pesaingnya. Hasilkan produk yang memang memiliki nilai untuk mengatasi problem masyarakat sehingga produk dapat bersaing di pasar.

2. Meningkatkan kualiatas produk dan pelayanan
Tidak hanya kuantitas saja, kualitas produk juga menjadi focus utama bagi pelaku usaha UMKM. Saat ini, masyarakat memprioritaskan kualitas dari produk tidak hanya dari packagingnya saja tetapi juga dari kualitas dari produk itu sendiri.

Sehingga, dapat memaksimal kualitas produk untuk keberlanjutan usaha. Selain itu, pelayanan juga penting untuk diperhatikan karena customer akan lebih aware dan loyal dengan produk yang kita tawarkan apabila kita sebagai pelaku usaha memberikan pelayanan yang paling baik dan ramah untuk customer.

3. Memaksimalkan pemasaran melalui digital social media, e-commerce dan masih banyak lagi Sekarang sudah zamannya digitalisasi sehingga pemasaran dapat dilakukan secara maksimal melalui platform digital yang ada. Jadi, tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk promosi dengan memanfaatka teknologi.

4. Melakukan alokasi investasi.

Sebagai pelaku UMKM, pasti kita akan selalu berpikir untuk bagaimana cara memajukan dan mengembangkan usaha dengan sebagian laba yang kita putarkan lagi untuk menambah modal dan untuk berinvestasi.

Tetapi disini yang perlu digaris bawahi yaitu apabila kita telah memiliki omset tinggi dan laba yang memang sudah dapat menutup biaya-biaya atau beban bisnis kita. Atau kita juga dapat menarik investor untuk bekerja sama dengan bisnis kita.

5. Menyusun laporan keuangan dengan teliti dan benar.

Sekecil apapun kita bisa mencata pemasukan dan pengeluaran, tujuannya yaitu untuk mengevaluasi besar laba yang kita dapatkan. Sehingga kita bisa mengambil keputusan untuk menambah pemasukan atau bisa menekan pengeluaran tertentu.

Lakukan pencatatan tersebut secara konsisten, selanjutnya langkah yang bisa diambil yaitu membuat laporan keuangan usaha untuk mengetahui kondisi keuangan usaha, apakah perlu menambah modal usaha atau berhutang dengan pihak ketiga untuk kelancaran bisnis. contohnya seperti laporan neraca, laporan laba rugi dan arus kas.

Selain itu, kita juga bisa mengetahui seberapa besar kekayaan usaha dan kinerja yang dicapai dalam setiap bulan/periode misalnya menggunakan laporan arus kas untuk mengetahui aliran kas baik pemasukan maupun pengeluaran dalam bisnis. (*) 

 

 

Penulis : Dian Ariyani mahasiswa universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta