Perdagangan dan Islamisasi

Senin, 05 Juni 2023 - 21:37:08


Iis Suwartini
Iis Suwartini /

Radarjambi.co.id-Sejak abad ke-7 Indonesia menjadi salah satu jalur perdagangan di Asia yang memberikan dampak besar terhadap perkembangan Islam.

Jaringan perdagangan pada waktu itu sangat luas. Indonesia menjalin kerja sama antara kerajan-kerajaan di di Asia Tenggara, India, dan Cina, bahkan bekerjasama dengan bangsa Eropa. Hubungan penyebaran agama Islam dan jaringan perdagangan terjadi melalui jalur darat dan jalur laut.

Jalur darat biasa kita kenal dengan istilah Jalur Sutra (the silk route). Sementara jalur laut dimulai dari pesisir Jazirah Arab ke Teluk Persia melewati kota-kota pelabuhan di pesisir Irak dan Iran menuju India.

Sejak era kekhalifahan Usman bin Affan jalur dakwah terus digencarkan. Jalur perdagangan dianggap paling mudah untuk syiar ajaran agama Islam karena terjalin interaksi yang intens.

Melalui perdagangan terjalin hubungan dagang antar negara-negara di dunia. Umat muslim lantas menangkap momentum tersebut sebagai upaya untuk memperkenalkan ajaran agama Islam.

Berdagang sangat dianjurkan oleh Rasulullah terdapat banyak keberkahan didalamnya. Hal tersebut dikarenakan berdagang membantu memudahkan urusan orang lain. Banyak orang yang terbantu dengan adanya para pedagang.

Para pedagang muslim membawa misi dakwah melalui aktivitas perdagangan. Dalam berdagang mereka sesuai dengan syariat Islam. Hal tersebut berdampak pada kepuasan konsumen dan image baik melekat pada para pedagang muslim.

Para pedagang menerapkan sistem perdagangan sesuai ajaran Rasulullah diantaranya:

(1) bersikap jujur, (2) menjual barang yang halal dan berkualitas baik, (3) mengambil keuntungan sewajarnya, (4) saling menguntungkan kedua belah pihak, (5) sesuai kesepakatan kedua belah pihak dan (6) bersikap ramah kepada pembeli.

Dengan begitu mulai, terjalin kedekatan antar konsumen. Lambat laun hubungan pedagang dan pembeli berubah menjadi hubungan kekerabatan. Kedekatan emosional yang dibangun inilah menjadikan pedagang Islam mudah diterima di segala kalangan.

Budaya Islam pun mulai masuk dan berkembang melalui para pedagang muslim. Hal tersebut semakin mengutkan eksistensi Islam disekitar wilayah perdagangan. Tak sedikit yang menjadi mualaf.

Para pedagang Islam pun banyak yang menikah dengan penduduk pribumi dan tinggal menetap. Permukiman Islam pun mulai tumbuh dan berkembang hingga pada akhirnya terciptalah kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Perlak.

Kerajaan Perlak berada dikawasan Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam. Kerajaan Peureulak adalah kerajaan Islam di Asia Tenggara yang berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur sekitar tahun 840. (*)

 

 

Penulis : Iis Suwartini, M.Pd. Dosen PBSI Universitas Ahmad Dahlan