RADARJAMBI.CO.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) Jambi terus melaksanakan program literasi terkait pasar modal ke masyarakat di setiap kalangan masyarakat di berbagai sektor, mulai dari mahasiswa dan pengusaha wilayah perkotaan melalui Galeri Investasi (GI), IDX.
BEI Jambi juga membentuk program GI yang berada di kawasan Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur dengan melibatkan ratusan nelayan dan UMKM.
Kepala Kantor BEI Jambi Fasha Fauziah mengatakan bahwa didalam mengembangkan pasar modal di Jambi tidaklah harus menyasar kepada masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi, melainkan semua unsur masyarakat yang mampu memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pasar modal melalui program literasi pasar modal.
"Hal itu di tentukan oleh perkembangan daerahnya mulai dari sisi ekonomi, SDM dan indeks pembagunan manusianya. Di sini bagaimana kita membuka wawasannya mulai dari lowest level ke highest level," ujar Fasha, Kamis (20/7).
Menurutnya, masyarakat yang kategori Highest level saja untuk edukasi pasar modal butuh waktu, jika indeks pembangunan manusia meningkat di suatu daerah, akan diikuti pertumbuhan ekonomi dan lainnya.
"Inilah tantangan yang kita hadapi untuk mengembangkan pasar modal di Jambi. Ditambah lagi persoalan investasi, saat turun ke masyarakat banyak bertemu dengan orang-orang korban investasi bodong. Di sinilah kita menjelaskan bursa efek adalah investasi yang legal," jelasnya.
Lanjutnya, di Jambi sendiri masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu Bursa Efek Indonesia, sehingga pihaknya masih jauh tertinggal dengan kota-kota besar.
"Jadi tantangan kita di Jambi ini harus terus melakukan sistem jemput bola dengan waktu yang cukup lama. Bahkan kita juga bekerja sama dengan pemerintah dalam membantu untuk pertumbuhan ekonomi daerah dengan berbagai program yang bisa kena langsung dengan masyarakat," pungkasnya. (ria/akd)