Radarjambi.co.id-Di era 4.0 teknologi informasi memiliki pengaruh besar di berbagai bidang kehidupan seperti dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, sosial budaya, kesehatan, dan lain-lain.
Hal itu dikarenakan teknologi informasi sangat memudahkan manusia dalam berbagai hal.
Salah satu bidang yang terpengaruh adalah bidang pendidikan terutama dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Teknologi dalam bidang pendidikan dapat dikembangkan dengan baik demi terwujudnya kehidupan bangsa yang cerdas yang tertuang dalam UUD 1945.
Para siswa dan guru diharuskan untuk dapat beradaptasi dan mempelajari teknologi informasi.
Peran Teknologi Informasi
Teknologi informasi memegang peranan yang penting dalam pembelajaran di era 4.0. Pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi menjadi lebih efisien karena tidak terbatas ruang dan waktu serta menyenangkan.
Karakteristik siswa sekarang ini, mereka lebih menyukai pembelajaran berbasis teknologi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Melihat fenomena tersebut, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran sudah sangat sesuai dengan perkembangan teknologi sekarang ini.
Kemampuan teknologi informasi yang baik perlu didukung oleh kemampuan berbahasa yang baik pula.
Kemampuan berbahasa meliputi membaca, menulis, berbicara, dan menyimak memiliki peran penting dalam menghadapi era 4.0.
Kemampuan berbahasa yang baik dapat digunakan untuk memahami informasi dengan baik.
Pemanfaatan teknologi informasi dapat mendukung pembelajaran bagi siswa dan meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa dan sastra Indonesia.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi.
Siswa dapat menyimak materi dari podcast, menyimak pidato, menyimak cerita fiksi atau nonfiksi dari youtube, menonton drama, dan lain-lain. Apalagi, di era sekarang ini podcast sedang booming.
Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menggunakan media tersebut tentu lebih menarik bagi siswa dibandingkan hanya dengan mendengarkan ceramah dari guru.
Dalam pembelajaran keterampilan menulis, para siswa dapat belajar dan mencoba menulis berbagai tulisan seperti puisi, cerpen, artikel, pantun, dan lain-lain di blog pribadi.
Proses kreatif siswa akan muncul saat membuat blog pribadi dan mengisinya dengan berbagai tulisan yang menarik. Selain di blog pribadi, siswa juga dapat menulis hasil karya tulisan mereka di media sosial.
Di era teknologi 4.0 ini kemampuan menulis di blog ataupun media sosial sangat dibutuhkan. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berbasis teknologi informasi menggunakan blog dan media sosial lebih bermanfaat bagi siswa karena tulisan tersebut tidak terbatas pada ruang dan waktu.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, guru bisa memanfaatkan video conference dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Video conference seperti Zoom, Google Meet, dan lain-lain bisa digunakan untuk berdiskusi, melaksanakan seminar, pembacaan karya sastra, dan sebagainya.
Siswa dan guru dapat saling berdiskusi aktif dan bertukar pendapat melalui video conference.
Pembelajaran membaca dalam bahasa dan sastra Indonesia berbasis teknologi informasi dapat menggunakan media internet.
Bahan bacaan di perpustakaan yang kurang menarik dapat diatasi dengan mencari bahan bacaan di internet.
Siswa dapat membaca berita dari berbagai portal berita, cerita dari wattpad, google book, iPurnas, dan lain-lain di internet.
Bacaan dari internet dapat memberikan ide yang lebih banyak bagi siswa dalam mengembangkan kreativitasnya ketika akan menulis artikel ataupun cerita.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran bahasa adalah suatu keharusan.
Guru perlu mengembangkan bahan belajar berbasis teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan berbahasa siswa.
Penggunaan teknologi informasi tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran, melainkan yang terpenting adalah guru dan siswa dapat menguasai teknologi informasi.
Penguasaan teknologi informasi dapat menjadi bekal hidup di era 4.0 yang terus berkembang. (*)
Penulis: Annisa Fatati Rahmah
Mahasiswa S-1 PBSI FKIP UAD
Sastra Cyber Sebagai Eksistensi Plagiarisme? Upaya apa yang dapat kita lakukan?
KPU Sarolangun Optimalisasikan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024