Strategi PTPN Group Tingkatkan Produktivitas Petani Melalui Digitalisasi

Senin, 25 September 2023 - 16:10:55


/

Radarjambi.co.id-Jakarta- Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui anak perusahaannya PT Perkebunan Nusantara V melakukan beragam terobosan dalam upaya memangkas ketimpangan produktivitas petani sawit, salah satunya melalui pendekatan digitalisasi.

Strategi tersebut diwujudkan anak perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau tersebut melalui sawit rakyat online, sebuah aplikasi berbasis Android yang memudahkan petani mengakses dan mendapatkan bibit sawit unggul bersertifikat.

Pasca diluncurkan pertama kali pada akhir 2021 lalu, aplikasi yang dapat diakses melalui Play Store tersebut telah diunduh lebih dari 10.000 kali. Bahkan, aplikasi yang dirancang dengan sederhana dan dapat digunakan dengan mudah oleh para petani tersebut mendapat penilaian positif dari para pengguna.

"Kita bersyukur aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh insan-insan PTPN V ini memberikan manfaat besar kepada petani untuk mendapatkan bibit sawit berkualitas dan bersertifikat," kata Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

Ia mengatakan maraknya bibit sawit palsu yang beredar luas di kalangan para petani menjadi dasar utama lahirnya kebijakan pembukaan kran bibit sawit yang dilepas secara daring tersebut. Program tersebut dilangsungkan secara masif dan berkelanjutan di tujuh sentra sekitar unit perusahaan pada 2021 lalu.

Selama tiga tahun terakhir program itu berjalan dengan sangat baik dan mendapat antusiasme tinggi dari para petani. Seolah oase di gurun pasir, dalam kurun waktu dua tahun, lebih dari 1,6 juta bibit diserap sekitar 4.300 petani sawit.

Jatmiko mengatakan bahwa keberadaan bibit palsu sejatinya telahmen derapetani begitu lama. Keberadaan bibit palsu membuat petani merana hingga tiga dekade lamanya.

"Bayangkan, ketika salah pilih bibit. Petani tertipu. Selama 25 hingga 30 tahun lamanya sawit mereka tidak tumbuh maksimal, produktivitas rendah, dan ekonomi pun terganggu. Inilah kenapa program ini kita hadirkan, termasuk melalui sentuhan teknologi," ujarnya.

Tidak hanyafasilitas penjualan bibit, lanjutnya, aplikasi tersebut juga menyediakan fiturdiskusi daring. Para pemilik akun dapat melakukan komunikasi dua arah untuk melaksanakan budidaya perkebunan berkelanjutan.

Perusahaan menyiapkan kolomdiskusi dan admin khusus untuk menjawab pertanyaan para petani.

Lebih jauh, Jatmiko turut menjelaskan bahwa sejakawal, semangat berdirinya PTPN V adalah untuk tumbuh dan berkembang bersama petani. Dalam empat tahun terakhir, ragamtransformasi yang diusung PTPN V salah satunya adalah mengembalikan perusahaan tersebut kembali kekhitahnya.

"Dan Alhamdulillah, program bibit sawit unggul bersertifikat kepada petani ini mendapat atensi dari Menteri BUMN Bapak Erick Thohir. Beliau mengapresiasi program ini karena disaat perusahaan lainnya menutup kran bibitunggul, PTPN V justru membuka selebar-lebarnya," paparnya lagi.

Sementaraitu, salah seorang petani sawit Rustam Efendi mengatakan kebijakan penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat disertai dengan sentuhan teknologi sangat memudahkan petani. Selain transparan, dia mengatakan petani juga diberikan kemudahan untuk melacak ketersediaan bibit sesuai alamat pembeli.

Rustam yang telah membeli 1.000 bibit untuk peremajaan 8 hektare kebun sawitnya pada 2021 lalu mengatakan saat ini perkebunan sawitmiliknya telahtumbuh dengan sangat baik. Bahkan, tanaman sawit mudanya telah menghasilkan tandan buah segar.

"Ini terobosan yang luar biasa dari PTPN V. Sebagai petani sawit, program ini menjadi jawaban atas kerisauan kami akan tsunami bibit sawit palsu di pasaran" demikian Rustam.

Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) terus mendorong transformasi digitalisasi untuk menjawabtan tangan era revolusi industri 4.0. Tranformasi digital bertujuan untuk mengembangkan sistem pengelolaan perkebunan menjadi lebihef ektif dan efisien.

Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, PTPN III bersinergi melakukan digitalisasi untuk mengintegrasi aktivitas perkebunan. Program itu bertujuan untuk meningkatkan efesiensi dalam pengelolaan bidang perkebunan dan industri kelapa sawit di Indonesia yang selama ini dikelola secara konvensional, untuk bertransformasi menujumo dernisasi dengan memanfaatkan teknologi digital. (*)