Radarjambi.co.id, Tanjabbar -Kepala Bidang SDA Dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat bungkam, saat dikonfirmasi wartawan soal longsornya proyek normalisasi yang berlokasi di Dusun Gunung Mas, Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara Kabupaten Tanjabbar.
Terlihat dari cara Kabid Sumber daya air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Tanjab Barat yang notabene juga sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) tidak merespon konfirmasi yang disampaikan media ini melalui via WhatsApp pribadinya, Selasa(23/1/2024).
Hal serupa juga terjadi konsultan pengawas proyek normalisasi yang di tunjuk oleh dinas PUPR untuk membantu melakukan pengawasan selama pekerjaan berlangsung juga tidak merespon ketika di konfirmasi via WhatsApp.
Hal ini sontak mendapat tanggapan dari berbagai pihak, meminta Bupati dan wakil Bupati Tanjab Barat, untuk mengevaluasi kinerja Kabid SDA Dinas PUPR serta pihak yang terkait dengan proyek tersebut.
" Ini membuktikan dinas terkait tidak respon terhadap keluhan masyarakat, sudah selayaknya pemkab mengevaluasi kinerjanya, terutama bidang yang menangani proyek ini," pinta warga.
Demikian juga konsultan pengawas dan rekanan yang melaksanakan pekerjaan proyek tidak secara profesional sudah seharusnya diberikan sangsi tegas berupa blacklist lantaran diduga tidak mampu mendukung program pemerintah Daerah.
"Proyek ratusan juta dikerjakan seperti ini, sudah jelas ini merugikan uang rakyat, " ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, tidak hanya satu proyek normalisasi yang bermasalah, bahkan terhitung sejak Bidang SDA dinas PUPR Tanjabbar di jabat oleh Desri beberapa proyek normalisasi di Tanjabbar terkesan bermasalah, mulai dari ketidakpuasan warga hingga nilai pekerjaan tak sebanding dengan hasil pekerjaan dilapanan.
"Pejabat seperti ini yang harus di evaluasi oleh Bupati, kenerja tidak bagus malah dipertahannkan," kata warga
Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Tanjab Barat, Arifin Siregar sangat menyayangkan serta kecewa melihat hasil pekerjaan proyek normalisasi di kecamatan Betara yang notabene adalah dapilnya.
" Kita sudah bersusah payah berjuang untuk menghadirkan proyek tersebut demi kepentingan masyarakat, kenapa tidak dilaksanakan dengan baik sementara dana yang dikucurkan cukup besar, " kata politisi Partai Amanat Nasional ini.
Dia juga meminta pihak terkait untuk menindak tegas perusahaan yang bekerja tidak profesional sehingga merugikan masyarakat.
" Dinas terkait yakni PUPR jangan diam saja, harus ada tindakan tegas, proyek ini kan menggunakan uang rakyat tentu harus sesuai dengan ketentuan dan teknis yang ada, " tegasnya.
Menurutnya juga, " tidak pernah diberi informasi oleh pihak terkait bahwa ada kegiatan normalisasi di sungai betara tersebut sampai saat ini " Arifin Regar yang akrab di sapa bang Regar ini.
Diberitakan sebelumnya proyek pembangunan normalisasi di Dusun Gunung Mas, Desa Lubuk Terentang RT 07 Kecamatan Betara jadi sorotan, pasalnya proyek yang belum lama rampung di kerjakan dengan menggunakan uang rakyat tersebut kondisinya sudah longsor, Selasa (23/1/2024).
Bedasarkan data yang dihimpun di lapangan proyek Normalisasi yang di anggarkan melalui APBD-P 2023 tahun lalu kurang lebih sebesar Rp 900 juta kini kondisi proyek normalisasi yang di kerjakan rekanan kontraktor sepanjang enam kilo meter tersebut telah mengalami longsor di beberapa titik.(*)
Komitmen TNI Dalam Membantu Masyarakat, Kodim Tanjab Laksanakan 'Program Dapur Masuk Sekolah'
Temuan BPK, Proyek Peningkatan Jalan Senyerang Rugikan Negara Capai Ratusan Juta Rupian
Pastikan Netralitas TNI Menghadapi Pemilu 2024, Pangdam Sriwijaya Sambangi Makodim Tanjab
Pemkab Tanjabbar Audiensi Dengan BKN Terkait Formasi ASN dan P3K 2024
Tiga Saksi Kasus KDRT Oleh Oknum Kades Dimintai Keterangan, Polisi Akan Segera Panggil Terlapor
Pemkab Tanjab Barat Kembali Rombak Puluhan Pejabat, Ini Nama-namanya!
PERHIPTANI Batanghari Gelar Musda, Irfan Adesra Terplih Sebagai Ketua Periode 2024-2029
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin