Radarjambi.co.id-Perkembangan teknologi telah banyak mengubah tatanan kehidupan yang berdampak dalam berbagai sektor sosial.
Generasi Z merupakan salah satu bagian dari masyarkat yang hidup dalam era teknologi dan yang memungkinkan menerima berbagai pengaruh dari dampak tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi digital.
Oleh karena itu, generasi Z membutuhkan melatih keterampilan berliterasi, mengelola emosional, sosial, komunikasi, dan semacamnya untuk membentuk karakter bawaan yang berkualitas dan sukses di dalam kehidupan sosial.
Salah satu upaya dalam membentuk remaja sebagai bagian dari generasi z sukses di era digital adalah memberikan pelatihan softskill dan literasi digital.
Remaja merupakan masa transisi menuju kemandirian menghadapi tuntutan dan tanggung jawab yang lebih besar. Literasi yang kuat membantu membuat keputusan yang cerdas dan berpikir kritis, sedangkan softskill membantu mengelola hubungan interpersonal, mengatasi konflik, dan memimpin diri sendiri serta orang lain dengan efektif.
Literasi digital ialah kemampuan memanfaatkan peralatan digital dengan bijak. Konsep literasi digital adalah empat pilar (digital skills, digital culture, digital ethics, sertadigital safety) yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) di Indonesia.
Empat pilar ini sangat membantu dalam pelaksanaan sosialisasi mengenai konsep literasi digital bagi remaja khususnya dalam membentuk remaja menjadi pribadi yang kuat dan sigap dalam perkembangan teknologi.
Selain itu, literasi digital juga dapat menjadi modal remaja (generasi z) menjadi pribadi yang sukses dan memiliki target dalam menjalani kehidupan.
Harus diakui, persaingan di dunia kerja ataupun global dewasa ini sangat ketat. Ketatnya persaingan global, remaja perlu memiliki literasi yang kuat untuk dapat memahami, menafsirkan, dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif.
Softskill menjadi kunci dalam memenangkan persaingan di pasar kerja yang kompetitif.
Melalui pelatihan softskill yang diberikan kepada remaja dipercaya mampu menjadi bekal dalam membentuk karakter diri yang berkualitas. Lima prinsip menjadi pribadi yang bergerak maju dan sukses adalah sebagai berikut.
(1) kenali kekuatan diri, mengenali kekuatan diri adalah aspek penting yang harus diketahui oleh remaja. Melalui pelatihan softskill remaja akan dibantu untuk mengenali kekuatan diri mereka.
(2) merumuskan impian yang ingin dicapai, setelah mengetahui kekuatan diri, remaja harus mampu merumuskan impian atau apa yang ditargetkan.
(3) Workh Hard Workh Smart (Bersungguh-sungguh dan kreatif dalam mencapai Impian), prinsip ketiga ini adalah bagian dari proses yang dilalui untuk mencapai target atau impian tersebut.
(4) Learn, learn, and learn. Belajar dan terus belajar, Untuk Menambah skill, wawasan, dan ilmu. Prinsip keempat ini adalah kemampuan yang penting dilatih untuk tidak cepat puas diri dan terus mau belajar.
(5) Kuatkan komitmen dan tekad diri, prinsip ini adalah bagian penting untuk dapat terus berusaha mencapai impian.
Dengan demikian, softskill dan literasi digital adalah satu paket pelatihan yang diharapkan dapat menjadi pelatihan yang perlu diberikan kepada remaja-remaja untuk menjadi pribadi yang sukses di era teknologi dan kemajuan lainnya.(*)
Penulis: Yosi Wulandari
Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UAD
Mahasiswa S-3 Ilmu-Ilmu Humaniora, UGM
Tingkatkan Kemapuan Siswa dalam Menulis Cerpen Dengan Medio Audio Visual
Quizziz Sebagai Sarana Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik
Solusi Ramah Lingkungan, KKN UAD Mengadakan Pengolahan Kompos Sampah Organik
Menyimak Strategi Kebijakan Moneter BI Menuju Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
Metode Pembelajaran Snowball Trhowing sebagai Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Teks Cerpen
Berdayakan Masyarakat Mahasiswa KKN UAD Hidupkan Kembali KWT
Bangun Sinergi dan Kolaborasi, Pemkot Gelar Forum Satu Data Kota Jambi